Khazanah Informatika (Jun 2019)
Kombinasi Teknologi Aplikasi GPS Mobile dan Pemetaan SIG dalam Sistem Pemantauan Demam Berdarah (DBD)
Abstract
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang besar sehingga diperlukan pemantauan terhadap penyebaran kasus DBD. Penelitian ini mengamati proses pemantauan breeding place penyebab DBD dengan aplikasi yang menggabungkan teknologi Global Positioning System (GPS) mobile dan pemetaan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemodelan SIG dilakukan untuk menghasilkan peta zona risiko insiden dengue. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pola sebaran breeding place dan mengetahui faktor pendukung berkembang biaknya jentik nyamuk, khsusnya di wilayah Kabupaten Bantul. Studi dilaksanakan dengan menggunakan pemetaan, teknologi SIG dan teknik analisis statistik spasial. Populasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Bantul. Sampel breeding place diambil secara acak menggunakan aplikasi GPS untuk mendapatkan titik koordinat yang tepat. Koordinat breeding place dijadikan sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen adalah kepadatan permukiman, jarak dengan sungai, dan ketinggian tempat. Penelitian menunjukkan bahwa breeding place mempunyai nilai Average Nearest Neighbor 0,690 dan nilai z-score -10,663. Tingkat kerawanan DBD di Kabupaten Bantul berdasarkan penyebaran breeding place dipengaruhi oleh kedekatan dengan sungai (66%), kepadatan pemukiman (56%), dan ketinggian wilayah (52%). Disimpulkan bahwa breeding place di Kabupaten Bantul memiliki sifat berkerumun dan menunjukkan pola spasial yang clustered dengan tingkat kerawanan kasus DBD sebesar 64%. Sungai mempunyai pengaruh terhadap keberadaan breeding place yaitu sebesar 66%.
Keywords