Jurnal Ilmu Lingkungan (Nov 2021)
Analisis Risiko Kesehatan Akibat Paparan Particulate Matter 2,5 (PM2,5) Dalam Rumah Tinggal di Perumahan X Kawasan Industri Semen
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko kesehatan terhadap paparan Particulate Matter 2,5 (PM2,5)di dalam rumah tinggal yang berada di kawasan industri semen. Penelitian dilakukan di Blok B dan Blok D Perumahan X. Pengambilan sampel PM2,5 menggunakan Low Volume Sampler (LVS) dan metode gravimetri untuk mengetahui konsentrasi PM2,5, serta pengukuran suhu dan tekanan udara menggunakan Pocket Weatherman . Analisis risiko kesehatan berdasarkan Pedoman Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan tahun 2012 dengan melakukan wawancara dan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 46 penghuni rumah. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PM2,5 di Blok B dan Blok D berkisar antara 8,87 sampai 23,72 µg/m3 dengan konsentrasi tertinggi berada di Blok D. Konsentrasi tersebut masih memenuhi baku mutu Permenkes RI No. 1077 tahun 2011. Hasil perhitungan ARKL menunjukkan risiko realtime berkisar antara 0,0014 sampai 0,4529 dan risiko lifetime berkisar antara 0,0680 sampai 0,6794. Hal ini menunjukkan bahwa risiko realtime dan risiko lifetime semua responden di Blok B dan Blok mempunyai nilai Risk Quotient (RQ) <1 yang berarti paparan PM2,5 tersebut dikatakan aman dan tidak memiliki efek kesehatan yang merugikan terhadap penghuni rumah di Blok B dan Blok D Perumahan X. Abstract This research aims to analyze the health risks of exposure to Particulate Matter 2.5 (PM2.5) in residential houses in the cement industrial area. The research was conducted in Block B and Block D, Housing X. Sampling of PM2.5 used Low Volume Sampler (LVS) and the gravimetric method to determine the concentration of PM2.5 while measuring temperature and air pressure using Pocket Weatherman. Health risk analysis based on the Guidelines for Environmental Health Risk Analysis (EHRA) of the Directorate General of PP and PL of the Ministry of Health in 2012 by conducting interviews and questionnaires with a total of 46 respondents. The results showed that the concentration of PM2.5 in Block B and Block D ranged from 8.87 to 23.72 g/m3 with the highest concentration in Block D. The concentration still met the quality standard of the Minister of Health RI No. 1077 in 2011. The results of the EHRA calculation show that the realtime risk ranges from 0.0014 to 0.4529, and the lifetime risk ranges from 0.0680 to 0.6794. It shows that the realtime risk and lifetime risk of all respondents in Block B and Block D have a Risk Quotient (RQ) value <1, which means that PM2.5 exposure is said to be safe and has no adverse health effects on residents of houses in Block B and Block D. Keywords: Block B, Block D, Cement Industry, EHRA, PM2.5
Keywords