Jurnal Psikogenesis (Mar 2022)

Hubungan Antara Human Animal Bond dengan Tingkat Stres Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang Memiliki Hewan Peliharaan

  • Injilitha Priscilia Ezra Wilar,
  • Krismi Diah Ambarwati

DOI
https://doi.org/10.24854/jps.v9i2.1881
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 146 – 158

Abstract

Read online

Memelihara hewan diyakini bisa membantu manusia dalam mereduksi tingkat stres. PNS yang memiliki tanggung jawab yang besar baik dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan, membutuhkan koping stres yang bisa diperoleh dari interaksi bersama hewan peliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara human-animal bond dengan tingkat stres pada PNS yang memiliki hewan peliharaan. Batasan hewan peliharaan dalam penelitian ini yaitu anjing dan kucing. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Pet Attitude Scale (PAS) yang dikembangkan oleh Templer dan Arikawa (2011) dengan nilai reliabilitas alat ukur 0,857 dan Perceived Stress Scale 10 (PSS-10) yang dikembangkan oleh Cohen (1994) dengan nilai reliabilitas alat ukur 0,804. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan memberikan kriteria khusus (Piyono, 2016). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 42 PNS dengan jabatan struktural yang berdomisili di Sulawesi Utara. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara human animal bond dengan tingkat stres, dengan hasil uji korelasi Spearman (rxy = -0,163) dan nilai signifikansi 0,152 (p>0,05). Tidak adanya hubungan yang ditemukan dapat dipengaruhi oleh kehadiran hewan yang dapat menjadi stresor, persepsi individu terhadap stresor, faktor lingkungan kerja, dan faktor dukungan sosial yang berasal dari orang dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini ditolak.

Keywords