Profetika (Jun 2016)

PROSPEK PARTAI ISLAM IDEOLOGIS DI INDONESIA

  • Sudarno Shobron

Journal volume & issue
Vol. 14, no. 1
pp. 9 – 24

Abstract

Read online

The ideological Islamic party ever got success in Indonesia in 1955. It was represented by Masyumi and NU while in 1977 it was represented by United Development Party (PPP). But the success could not exceed the non Islamic party that got significant voters so that the Islamic parties still lost. The Reformation era gives new opportunity for Islamic parties to emerge, for instance the Crescent Star Party (PBB), Justice Party (PKS) and PPP. These Islamic political parties are permitted to compete in the general election. There are also parties that have Islamic social organization mass such as National Mandate Party (PAN) and National Awakening Party (PKB). The fate of the parties is not far different from the ideological parties in the Old Order and New Order. Accordingly there should be smart ideas to bore an ideological party for exampleHizbut Tahrir Indonesia (HTI) to be the participant in the general election in order that it is able to struggle the Islamic law in Indonesia, but does this ideological party have a good prospect? This article tries to give the answer. Key Words: Ideological parties, Islamic law, Hizbut Tahrir Indonesia Partai Islam Ideologis pernah mengalami kesuksesan di Indonesia pada tahun 1955 yang dipresentasikan oleh Masyumi dan NU, dan pada tahun 1977 oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun kesuksesan tersebut tidak dapat melampaui kesuksesan partai non-Islam yang mendapatkan suara cukup signifikan, sehingga partai Islam ideologis tetap kalah.Era reformasi memberikan perluang munculnya partai ideologis atau partai yang berazaskan Islam, misalnya Partai Bulan Bintang (PBB). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP sendiri yang telah lolos verifikasi untuk mengikuti pemilihan umum, selain partai yang memiliki basis masa organisasi massa Islam, misalnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Nasib partai-partai ini tidak jauh berbeda dengan partai ideologis pada masa Orde Lama dan Orde Baru.Untuk itulah perlu ada gagasan cerdas untuk menghadirkan partai ideologis misalnya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai peserta pemilu yang memperjuangkan syareat Islam di Indonesia, tetapi apakah partai ideologis ini memiliki prospek? Artikel ini akan mencoba memberikan jawaban. Kata Kunci: Partai Ideologis, syareat Islam, Hizbut Tahrir Indonesia