Jurnal Pariwisata (Sep 2017)

Wisata Bencana : Sebuah Studi Kasus Lava Tour Gunung Merapi

  • Zein Mufarrih Muktaf

Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 84 – 93

Abstract

Read online

ABSTRAK Munculnya tren ekowisata sebagai bagian wisata minat khusus menjadi tawaran tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi wisata yang berbeda. Selain kemunculan bentuk wisata minat khusus ekowisata, juga muncul banyak ciri wisata lainnya, seperti munculnya dark tourism dan disaster tourism. Dua wisata minat khusus yang telah disebutkan terakhir ini cukup menarik untuk didiskusikan. Petanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana fenomena wisata bencana pada Lava Tour di Gunung Merapi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik wisata bencana Lava Tour Gunung Merapi. Objek penelitian adalah komunitas wisata di kawasan wisata Lava Tour yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah; pertama, wisata bencana adalah wisata edukasi yang mana kehancuran, kematian dan kehidupan kembali sebagai daya tarik wisata; Kedua, bahwa wisata bencana menghadirkan trip atau tur karena wisatawan bisa melihat langsung situs bencana; Ketiga, peran komunikasi antara komunitas wisata pada wisatawan menjadi sangat penting, seperti menceritakan kronologi peristiwa kepada wisatawan. Lebih baik jika yang menceritakan adalah korban langsung atau saksi mata langsung, karena lebih otentik dan meyakinkan; Keempat, wisata bencana lebih mengutamakan interaksi antara saksi dan wisatawan; Kelima, wisata bencana bisa menjadi bagian dari literasi bencana, dikarenakan saksi atau korban menjelaskan banyak hal tentang kebencanaan. Kata kunci : wisata bencana; tur; Gunung Merapi; komunikasi pariwisata; literasi bencana ABSTRACK The emergence of ecotourism trends as part of nature tourism to be an offer for tourists who want to feel the sensation of different tourist. In addition to the emergence of ecotourism, also appeared many other sort of tourism, such as dark tourism and disaster tourism. Dark tourism and disaster tourism is interesting enough to be discussion. The quention of this research is how the phenomenon of disaster tourism on Lava Tour in Mount Merapi? The purpose of this research is to know the practice of disaster tour “Lava Tour” Mount Merapi. The object of research is community-based tourism in Lava Tour area located in Disaster Prone Area (Kawasan Rawan Bencana) III. Research method using case study approach. The conclusion of this research is, first, disaster tour is educational tour which destruction, death and back a life as tourist attraction. Secondly, that disaster tour presents a trip or tour because tourists can direct to see the disaster site. Third, the role of communication between the community-based tourism to the tourists are very important, such as telling the chronology of events to the tourists. It is better if the source of information teller is a direct victim or a direct eye witness, because it is more authentic and convincing. Fourth, disaster tourism prefers the interaction between witnesses and tourists. Fifth, disaster tours can be part of disaster literacy, as witnesses or victims explain a lot about disaster. Keywod : disaster tourism; tour; Mount Merapi; Tourism Communication; disaster literacy