Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering (Oct 2017)

Analisis Pemasaran Buncis di Desa Oerinbesi Kecamatan Biboki Tanpah Kabupaten Timor Tengah Utara

  • Yohana Albertin Pay,
  • Agustinus Nubatonis

DOI
https://doi.org/10.32938/ag.v2i04.173
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 04
pp. 52 – 54

Abstract

Read online

Buncis merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena mempunyai peluang pasar yang cukup luas. Penelitian dan publikasi tentang pemasaran komoditi pertanian, dan perikanan di wilayah kabupaten TTU masih sangat minim, hal ini menyebabkan berbagai pihak terkait sulit untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakan sebagai pijakan pengambilan keputusan oleh pemerintah, produsen, pedagang maupun konsumen yang lebih berpihak kepada petani produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) saluran pemasaran; 2) margin pemasaran; 3) farmer share; dan 4) efisiensi pemasaran buncis di desa Oerinbesi, kecamatan Biboki Tanpah, kabupaten TTU. Penelitian ini dilaksanakan di desa Oerinbesi, kecamatan Biboki Tanpah, kabupaten TTU pada bulan Februari sampai Juli 2017 dengan petani sampel sebanyak 35 petani buncis. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, margin pemasaran, farmer share, efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga level saluran pasar yang terbentuk dalam pemasaran buncis di Desa Oerinbesi yakni saluran I Petani → Konsumen, saluran II Petani → Pengecer → Konsumen (Konsumen Atambua dan Kefamenanu) serta saluran III Petani → Pengumpul → Pengecer → Konsumen (Konsumen Kefamenanu, Atambua dan Kupang). Margin pemasaran terbesar berada pada saluran pemasaran III khusus lokasi konsumen Kupang senilai Rp8.875,00 sedangkan terendah pada saluran I senilai Rp0,00 rata-rata nilai margin untuk tiga saluran pemasaran sebesar Rp3.402,50. farmer share tertinggi berada pada saluran I yakni 100% dan terendah pada saluran III lokasi Kupang yakni 31,06%, rata-rata farmer share untuk tiga saluran pemasaran yakni Rp65.657,00. Pemasaran buncis di desa Oerinbesi berdasarkan pendekatan struktur, perilaku dan tampilan pasar menunjukkan hasil tidak efisien pada struktur dan perilaku pasar, sedangkan keragaman pasar menunjukkan hasil tidak efisien.