Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Feb 2024)
Kemampuan Berpikir Filsafat Dalam Perkembangan Ilmu Pendidikan Pada Generasi Z Di Sekolah Berbasis Islam Di Provinsi Banten
Abstract
Generasi Z membentuk sebagian besar populasi Indonesia, yang berjumlah 75,49 juta orang, atau 27,94 persen dari total populasi. Generasi Z tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang cepat, terutama dalam hal internet dan media sosial. Akibatnya, mereka sangat memahami teknologi dan mampu menggunakan alat digital dengan cepat. Studi McKinsey (2018) menyatakan bahwa Generasi Z adalah generasi yang mencari kebenaran. Generasi Z adalah orang-orang yang terbuka, inklusif, berbicara, berinteraksi, dan berdialog. Mereka juga realistis, analitik, kritis, mandiri, kreatif, dan inovatif. Menarik untuk ditanyakan apa saja kondisi, potensi, dan ciri dominan yang menjadi ciri pemikiran filsafat pada Generasi Z: Apa relevansi atau urgensinya terhadap kemampuan berpikir filosofis dalam pendidikan Generasi Z, khususnya di kalangan pembelajar di sekolah berbasis islam di provinsi Banten? Apa yang dimaksud dengan kemampuan berpikir filosofis?. Siapa Generasi Z? Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir filosofis Generasi Z di pesantren di provinsi Banten? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pentingnya kemampuan berpikir filsafat bagi Generasi Z, khususnya mereka yang belajar di sekolah berbasis Islam di provinsi Banten; makna kemampuan berpikir filsafat; makna Generasi Z; dan strategi yang dapat digunakan untuk membantu Generasi Z belajar berpikir filsafat di sekolah berbasis Islam di provinsi Banten. Studi atau kajian pustaka adalah metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan masalah tersebut di atas. Konsep dan teori yang digunakan dipelajari berdasarkan literatur yang tersedia. Studi pustaka menemukan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis, analitis, logis, rasional, koheren, korelatif, holistik, mendalam, proporsional, universal, konseptual, sistematis, solutif, dan radikal untuk menemukan kebenaran substansial, hakiki, atau sebenarnya. (2) Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 dan berusaha mencari kebenaran dengan cara yang terbuka, inklusif, komunikatif, dialogis, dan interaktif; (3) Di sekolah-sekolah Islam, generasi Z harus memiliki kemampuan berpikir filsafat karena sesuai dengan tuntutan pendidikan Islam yang menginginkan siswa menjadi generasi yang berpikir dan bertindak secara benar dan sesuai dengan Al-Quran, Hadits, serta hasil ijtihad dan ijma ulama terkemuka, bahkan menjadi generasi kamil. Mereka juga harus memiliki kualitas pemikiran kritis, analitis, logis, rasional, koheren, korelatif, mendalam, dan luas; dan (4) Generasi Z di sekolah-sekolah berbasis Islam di provinsi Banten dapat dilatih dalam berpikir filsafat melalui pendidikan karakter, pembudayaan literasi, strategi pembelajaran kontekstual, inkuiri, dan peningkatan kemampuan berpikir.
Keywords