Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Oct 2024)
Moderasi Beragama dalam Pembangunan Tempat Ibadah Non-Muslim di Indonesia: Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Juz 'Amma
Abstract
Indonesia, as the country with the largest Muslim population globally, faces challenges in implementing religious moderation to maintain harmony and peace amidst diversity. One such challenge is the rejection of constructing non-Muslim places of worship in several regions, indicating ongoing resistance to religious pluralism. This study aims to analyze Quranic verses related to religious moderation and the construction of non-Muslim places of worship through a comparative study between Tafsir Al-Azhar by Buya Hamka and Tafsir Juz 'Amma by Firanda Andirja, focusing on Surah Al-Hajj verse 40, Al-Baqarah verse 256, Al-An'am verse 108, and Al-Kafirun verses 1–6. The research employs a qualitative method with a literature study approach, analyzing the interpretations of both scholars on these verses. The findings indicate that Buya Hamka in Tafsir Al-Azhar*emphasizes the importance of tolerance and respecting the rights of non-Muslims to worship and build places of worship, while affirming that there is no compromise in matters of faith and monotheism. In contrast, Firanda Andirja in Tafsir Juz 'Amma emphasizes a stance of disengagement regarding the welfare of non-Muslims and tends not to support the construction of non-Muslim places of worship, although still advocating for tolerance. Abstrak: Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menghadapi tantangan dalam menerapkan moderasi beragama untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di tengah keberagaman. Salah satu tantangan tersebut adalah penolakan terhadap pembangunan tempat ibadah non-Muslim di beberapa wilayah, yang menunjukkan masih adanya resistensi terhadap pluralitas agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an terkait moderasi beragama dan pembangunan tempat ibadah non-Muslim melalui studi komparatif antara Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir Juz 'Amma karya Firanda Andirja, dengan fokus pada Surah Al-Hajj ayat 40, Al-Baqarah ayat 256, Al-An'am ayat 108, dan Al-Kafirun ayat 1–6. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menganalisis penafsiran kedua mufasir terhadap ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menekankan pentingnya toleransi dan menghargai hak non-Muslim untuk beribadah dan mendirikan tempat ibadah, sambil tetap menegaskan bahwa dalam akidah dan tauhid tidak ada kompromi. Sementara itu, Firanda Andirja dalam Tafsir Juz 'Amma lebih menekankan sikap berlepas diri dalam hal kemaslahatan non-Muslim dan cenderung tidak mendukung pembangunan tempat ibadah non-Muslim, meskipun tetap menganjurkan sikap toleransi.
Keywords