Sari Pediatri (Dec 2016)

Hubungan Status Gizi dan Kekerapan Sakit Balita Penghuni Rumah Susun Kemayoran Jakarta-Pusat

  • Aryono Hendarto,
  • Dahlan Ali Musa

DOI
https://doi.org/10.14238/sp4.2.2002.88-97
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 88 – 97

Abstract

Read online

Populasi anak merupakan kelompok yang paling mempunyai risiko mengalami kematian di negara berkembang dan kematian tersebut sebagian besar disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah. Angka kematian balita menggambarkan factor-faktor yang lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak. Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Rumah merupakan salah satu lingkungan fisik yang mendukung anak dalam melakukan aktifitas fisik untuk mengembangkan kemampuan motorik dengan bermain dan rekreasi untuk mengembangkan kreasi dan menambah pengalaman. Masalah permukiman di perkotaan mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan anak. Keterbatasan dana yang dimiliki orang tua, menyebabkan banyak anak di kota besar terpaksa harus tinggal di pemukiman kumuh. Untuk mengatasi hal ini pemerintah memindahkan mereka dari pemukiman yang kumuh ke pemukiman yang layak huni. Karena keterbatasan lahan untuk pembangunan perumahan biasa, maka dibangun rumah susun. Penelitian di beberapa rumah susun melaporkan bahwa ditemukan beberapa factor yang berpengaruh bukan saja terhadap tumbuh kembang, tetapi juga morbiditas dan mortalitas balita. Penelitian cross sectional di rumah susun Kemayoran terhadap 213 balita menunjukkan bahwa prevalensi penyakit selama 1 bulan penelitian sebesar 45.9%. Penyakit-penyakit yang ditemukan pada balita yang tinggal di pemukiman biasa seperti seperti infeksi saluran napas akut, infeksi kulit, panas, batuk kronik berulang, campak, gastroenteritis akut dan kecelakaan juga ditemukan di rumah susun Kemayoran. Ditemukan pula bahwa kekerapan sakit tidak berhubungan dengan status gizi, melainkan dengan kepadatan hunian.

Keywords