Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua (Oct 2018)
Tinjauan Ekokritik dalam Kumpulan Puisi “Serina Hujan” Karya Himma Mufidah
Abstract
Sastra lebih banyak dikaji secara antroposentris sebagai artefak budaya yang berpusat dan terpusat pada manusia. Hal ini menyebabkan nilai-nilai dan pesan moral sebagai substansi dasar dalam sastra cenderung dianggap dan sikapi sebagai acuan standart ideal perilaku manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk individual dan sosial, bukan sebagai makhluk biologis, lebih-lebih sebagai makhluk ekologis. Model kajian ekokritik sastra yang digagas meliputi model kajian sastra lingkungan dan model kajian etis. Model kajian sastra lingkungan dipilih menjadi model kajian narasi sastra pastoral dan narasi sastra apokaliptik. Melalui ekokritik sastra model kajian sastra lingkungan dan model kajian etis, dimensi budaya dan dimensi ekologis yang selama ini berada di luar sastra dapat dikembalikan kembali dalam “habitatnya”. Dengan demikian, diharapkan sastra dapat menyampaikan fungsi kultural dan fungsi ekologisnya.
Keywords