Amerta Nutrition (Jun 2023)

Pengaruh Intervensi Susu Kedelai yang Difortifikasi Bubuk Daun Kelor terhadap Peningkatan Status Gizi Balita

  • Nur Chabibah,
  • Milatun Khanifah,
  • Pujiati Setyaningsih

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2.2023.210-216
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 210 – 216

Abstract

Read online

Latar Belakang: Status wasting dan stunting pada anak berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembngan. Upaya dalam meningkatkan status gizi balita salah satunya melalui pemberian makanan tambahan (PMT). Peningkatan alergi susu sapi dan preferensi diet vegetarian mendorong konsumen menuju susu kedelai. Selain itu, pemberian susu kedelai secara signifikan meningkatkan berat badan dan panjang badan pada bayi normal. Peningkatan nilai gizi susu kedelai dapat ditingkatkan dengan daun yang kaya gizi yakni daun kelor. Daun Kelor telah terbukti meningkatkan status gizi balita dengan status gizi buruk. Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi susu kedelai yang difortifikasi bubuk daun kelor terhadap balita dengan status gizi kurang dan buruk melalui indikator berat badan, tinggi badan dan status gizi balita (parameter berat badan/umur, tinggi badan/umur dan berat badan/tinggi badan). Metode: Design penelitian menggunakan rancangan quasi-eksperiment melalui pendekatan pre-test dan post-test control design group. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan besar sampel 15 balita pada kelompok intervensi dan 15 balita pada kelompok kontrol. Intervensi berupa edukasi dengan booklet gizi balita, 3 keping biskuit dan pemberian 100 cc susu kedelai yang sudah difortifikasi dengan 0,32 mg. Kelompok kontrol diberikan edukasi dan 3 keping biskuit melalui kelas balita. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua bulan bertutut-turut yang diberikan semiggu tiga sampai empat kali. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada selisih rerata Berat Badan (BB) kedua kelompok (p-value: 0,001 CI:-0,911-(-0,245)). Tetapi selisih rerata Tinggi Badan (TB) pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan (p-value; 0,157; CI 2,244 – 0,38)). Terdapat peningkatan status gizi (indeks BB/TB) yang bermakna pada kelompok intervensi (p-value: 0,009 CI: (-1,159 – (-0,174)). Kesimpulan: Fortifikasi bubuk kelor dalam susu kedelai berpengaruh terhadap berat badan dan status gizi balita berdasarkan indeks berat badan/umur (BB/U) dan berat badan/tinggi badan (BB/TB).

Keywords