Jurnal Teknik Pengairan (Feb 2017)
KAJIAN SISTEM PEMBERIAN AIR IRIGASI METODE KONVENSIONAL DAN METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) PADA DAERAH IRIGASI PAKIS KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG
Abstract
ABSTRAK Daerah Irigasi (D.I) Pakis memiliki luas area baku sawah sebesar 721 Ha. Pola tanam pada Daerah Irigasi (D.I) Pakis membutuhkan pelayanan pembagian air irigasi yang tepat baik dalam segi waktu maupun jumlah untuk menghasilkan produksi tanam yang optimal. Intensitas tanam pada pola tanam eksisting adalah sebesar 279,31 % dengan sistem pembagian air irigasi metode konvensional. Rencana tata tanam dilakukan peningkatan intensitas tanam sebesar 300 % dengan sistem pemberian air irigasi metode SRI (System of Rice Intensification). Metode ini memiliki tingkat penghematan sebesar 88,65 % jika dibandingkan dengan metode konvensional. Faktor penghambat dalam penerapan budidaya SRI (System of Rice Intensification) pada lokasi terbagi menjadi 3 (tiga) faktor yaitu faktor teknis, faktor sosial dan faktor ekonomi.  Kata Kunci: Intensitas Tanam, Metode Konvensional, Metode SRI (System of Rice Intensification), Faktor Penghambat  ABSTRACT The total area of Pakis Irrigation is about 721 Ha. The cropping in Pakis Irrigation Area needs appropriate system to supply of irrigation water both in terms of time and quantity. This system implied to improve optimal production. Cropping intensity of existing condition using conventional method is 279,31 %. The cropping plan that using SRI (System of Rice Intensification) method increases cropping intensity into 300%. This method has the percentage of saving water irrigation about 88.65% if it is compared to the conventional method. Inhibiting factor in the application of SRI (System of Rice Intensification) methods is divided into three (3) factors: technical factor, social factor and economic factor.  Keywords: Cropping intensity, Konventional Method, SRI (System of Rice Intensification) Method, Inhibiting factor