Agritech (Jul 2018)
Karakterisasi Potensi dan Komponen Pembatas pada Biji Sorghum Lokal Varietas Coklat sebagai Tanaman Pangan ( Characterisation of Potential and Limiting Factors of Locally-Grown Brown Sorghum as Staple Food)
Abstract
Brown sorghum is one of cereals with high prospective to be developed as a new source of staple food in Indonesia because it is easily cultivated and high productivity. However, this grain has been overlooked because of limited available information of its potential used. Aims of this research are to evaluate the sorghum grain to comprehensibly obtain the basic information of its potential and limited factors as staple food. Research results that locally grown brown sorghum grain obtained from Grati, Pasuruan has a high milling yield (77.99%). The polished grain is composed by 79.40% starch and 10.62% protein. It indicates that this sorghum grain is highly prospective to develop as a staple food. However, the grain also has some restrictive factors such as tannin (8.83 mg/g), phytic acid (1.80 mg/g) and anti-trypsin (17.18 unit/g). The main fraction of protein sorghum grain is Kafirin where this fraction contains a high disulphide bond (550.43 µmol/g). Bioavailability of protein sorghum are 51% and 48.45% respectively evaluated by in vivo and in vitro methods, and these values could be categorized as low digestibility. The sorghum grain has dimension 3,81mm length, 2,77mm width and 2.13 thick. Polishing of sorghum grain using rice polished machine could not effectively removed the testa layer due to different dimension of both sorghum and rice grain. This result suggests that it is required to assembly appropriate equipment to effectively polish sorghum grain. Presence of the anti- nutritional compounds and the low digestibility of protein sorghum prove that the brown sorghum grain requires further processing technology to prepare this grain become suitable staple food. ABSTRAK Sorghum coklat merupakan biji-bijian yang potensial dikembangkan menjadi tanaman pangan di Indonesia. Kelebihan tanaman ini adalah kemudahannya untuk dibudidayakan dan produksi yang tinggi. Namun keterbatasan informasi tentang potensinya, membuat biji sorghum kurang diperhatikan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dasar tentang potensi dan pembatas biji sorghum lokal varietas coklat sebagai tanaman pangan. Penelitian dilakukan dengan menganalisa biji sorghum yang telah disosoh dengan penyosoh beras 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan biji sorghum lokal varietas coklat yang didapatkan dari Grati pasuruan ini cukup berpotensi sebagai tanaman pangan. Dengan kandungan pati 79,40% dan protein yang cukup tinggi 10,62% pada biji sosoh serta rendemen sosoh yang cukup tinggi mencapai 77,99%. Namun sorghum mengandung senyawa antigizi seperti tanin yang mencapai 8,83 mg/g, senyawa fitat yang cukup besar 1,80 mg/g dan antitripsin 17,18 unit/g. Protein sorghum ternyata didominasi (71,40%) oleh kafirin yang memiliki ikatan disulfit tinggi (550,43 µmol/g). Daya cerna protein sorghum tergolong rendah terlihat dari uji secara in vivo 0,51 atau 51% dan in vitro dengan enzim tripsin sebesar 48,45%. Dimensi biji sorghum dengan 3,81 mm panjang, 2,77mm lebar dan 2,13mm tebal berbeda dengan biji beras sehingga kurang cocok bila dilakukan penyosohan dengan penyosoh beras. Kandungan senyawa antigizi yang cukup tinggi dan keberadaan ikatan disulfit yang cukup besar dan ditunjang oleh daya cerna protein yang rendah, menunjukkan biji sorghum perlu penanganan lanjutan agar benar-benar bisa berpotensi sebagai bahan pangan. Kata Kunci : sorghum lokal varietas coklat, potensi, pembata
Keywords