Cakradonya Dental Journal (Aug 2022)

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L) DAN DAUN SERAI (CYMBOPOGON CITRATUS) TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS IN VITRO

  • Oweny VJ Magno Neves,
  • Winny Suwindere,
  • Vinna Kurniawati Sugiaman

DOI
https://doi.org/10.24815/cdj.v14i2.29946
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 2
pp. 69 – 76

Abstract

Read online

Karies gigi adalah masalah utama bagi kesehatan gigi dan rongga mulut di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah mikroorganisme, yaitu Streptococcus mutans. Oleh karena itu diperlukan agen antibakteri untuk mencegah perkembangannya. Belakangan ini beberapa bahan alam telah dikaji dan telah terbukti memiliki aktifitas antibakteri, diantaranya yaitu tanaman sereh (Cymbopogon citratus) dan sirih hijau (Piper betle L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri kedua tanaman tersebut. Pengukuran Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) menggunakan metode mikrodilusi. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun sereh (Cymbopogon citratus). Ekstrak daun sereh tidak dapat menghambat dan membunuh bakteri, sedangkan ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 250 ppm sampai konsentrasi 2000 ppm dapat menghambat bakteri., dengan nilai KBM pada konsentrasi 500 ppm. Daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik daripada daun sereh dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan Streptococcus mutans.

Keywords