Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan (Jul 2021)
MAḤABBAH DALAM PERSPEKTIF TAFSIR SUFISTIK (Kajian Terhadap Qur’an Surat Âli ‘Imrân Ayat 31-32)
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana pandangan para mufassir sufi dalam menafsirkan maḥabbah yang terdapat pada QS. Âli ‘Imrân ayat 31-32. Maḥabbah yang sejak lama menjadi pembahasan dalam ilmu Tasawwuf juga menjadi perhatian serius para mufassir sufi. Ini dibuktikan dengan penjelasan mendalam tentang hal itu yang dilakukan mereka ketika menafsirkan QS. Âli ‘Imrân ayat 31-32. Dengan menggunkan kajian kepustakaan terhadap beberapa Tafsir Sufistik, dapat disimpulkan bahwa maḥabbah secara umum merupakan kecondongan jiwa seorang hamba kepada Dhat yang Maha Sempurna. Ketika seorang hamba mampu meraih hakikat maḥabbatillâh, maka ia akan selalu taat terhadap semua yang diperintahkan Allah kepadanya tanpa adanya sedikitpun paksaan dalam dirinya. Karena sejatinya, konsekuensi dari maḥabbah seorang hamba kepada Allah Swt. adalah ketaatan kepada Dhat yang dicintainya.
Keywords