Jurnal Manajemen & Agribisnis (Jul 2017)

Efisiensi Perusahaan Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia

  • Amzul Rifin

DOI
https://doi.org/10.17358/jma.14.2.103
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 2

Abstract

Read online

Crude Palm Oil (CPO) is an important Indonesian agricultural product as a raw material for cooking oil and an export commodity. In order to achieve maximum profit, the companies producing the CPO need to produce it efficiently. This study used the data from the 2013 Annual Manufacturing Survey conducted by the Statistics Indonesia. In this survey, there were 547 factories producing CPO. The efficiency measurement utilized the Data Envelopment Analysis (DEA) approach using value of production as the output and two inputs, namely the number of workers and raw material value. The results showed that there are 17 factories out of 547 factories which are efficient indicated by the efficiency value of one. Factories owned by the private national companies have the highest average of efficiency followed by the foreign and government-owned companies. In regards to location, factories located in Kalimantan Island have higher average efficiency compared to those located in Sumatra Island and other islands. Meanwhile, factories with local market orientation have a higher efficiency compared to those with export market orientation.Keywords: CPO, efficiency, data envelopment analysis (DEA)ABSTRAKCrude Palm Oil (CPO) merupakan salah satu andalan produk pertanian Indonesia baik sebagai bahan baku minyak goreng maupun komoditas ekspor. Untuk mencapai keuntungan maksimum, maka perusahaan penghasil CPO perlu berproduksi secara efisien. Penelitian ini menggunakan data-data perusahaan sawit yang berasal dari Survei Perusahaan Industri Manufaktur 2013 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Pada survei ini terdapat 547 pabrik yang merupakan penghasil CPO. Pengukuran efisiensi menggunakan analisis Data Envelopment Analysis (DEA) dengan satu output, yaitu nilai produksi serta dua input, yaitu jumlah pekerja dan nilai bahan baku. Hasil yang diperoleh menunjukkan dari 547 perusahaan terdapat 17 perusahaan yang efisien yang ditunjukkan oleh nilai efisiensi sebesar satu. Dari nilai efisiensi tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan swasta nasional memiliki rata-rata efisiensi tertinggi diikuti oleh perusahaan asing dan pemerintah. Sedangakan dilihat dari lokasi, perusahaan yang berlokasi di Kalimantan memiliki nilai efisiensi yang tertinggi dibandingkan dengan yang berlokasi di Sumatera dan daerah lain. Apabila dilihat dari orientasi pasar, perusahaan yang mayoritas CPO-nya dijual di dalam negeri memiliki rata-rata efisiensi yang lebih besar dibandingkan yang mayoritas diekspor.Kata kunci: CPO, efisiensi, data envelopment analysis (DEA)

Keywords