Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (Jun 2021)

Perencanaan Penggunaan Lahan Berbasis Sumber Daya Air di Hulu DAS Cisadane

  • Fulki Dwiyandi Araswati,
  • Kukuh Murtilaksano,
  • Yayat Hidayat

DOI
https://doi.org/10.18343/jipi.26.3.343
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 3

Abstract

Read online

Perubahan penggunaan lahan adalah salah satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Perubahan penggunaan lahan ini sejalan dengan perkembangan wilayah dan laju pertumbuhan penduduk pada suatu daerah yang akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat. Daerah aliran sungai (DAS) Cisadane Hulu merupakan sumber air baku bagi masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor, baik untuk kegiatan domestik maupun nondomestik sehingga perlu dipertahankan fungsi hidrologisnya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ketersediaan dan kebutuhan air, mengkaji neraca air di DAS Cisadane Hulu, serta menyusun rekomendasi perencanaan pengelolaan lahan yang optimal. Penelitian dilaksanakan di DAS Cisadane Hulu pada tahun 2019. Analisis kebutuhan air menggunakan SNI 19-6728.1-2002 dan metode FJ Mock digunakan untuk mengetahui ketersediaan air serta penyusunan skenario perencanaan penggunaan lahan dalam memprediksi total limpasan. Terdapat enam skenario yang diterapkan yang meliputi 1) Penggunaan lahan eksisting pada tahun 2018, 2) Penggunaan lahan sesuai RTRW Provinsi Jawa Barat, 3) Rencana teknik rehabilitasi hutan dan lahan (RTk-RHL), 4) Implementasi fungsi kawasan hutan di Hulu DAS Cisadane, 5) Kombinasi antara skenario 2, 3, dan 4, dan 6) Aplikasi teknik agroforestry pada lahan pertanian/perkebunan berlereng curam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air di Daerah Tangkapan Air (DTA) Cianteun adalah sebesar 108.952.291 m3/tahun dan di DTA Cisadane Hulu sebesar 308.733.311 m3/tahun, serta ketersediaan air berdasarkan debit andalan periode 10 tahun di DTA Cianteun sebesar 248.584.986 m3/tahun dan di DTA Cisadane Hulu sebesar 301.882.316 m3/tahun. Hasil neraca air membuktikan bahwa ketersediaan air pada DTA Cianteun mengalami surplus sebesar 139.632.695 m3/tahun, sedangkan pada DTA Cisadane Hulu mengalami defisit sebesar -6.850.995 m3/tahun. Kata kunci: kebutuhan air, ketersediaan air, limpasan total, skenario perencanaan penggunaan lahan