Bhakti Persada: Jurnal Aplikasi Ipteks (May 2019)

SISTEM PLTS UNTUK PETERNAK AYAM BROILER DI DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, KABUPATEN TABANAN, BALI

  • I Nyoman Sukarma,
  • I Wayan Raka Ardana,
  • I Ketut Pasek

DOI
https://doi.org/10.31940/bp.v5i1.1353
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 184 – 192

Abstract

Read online

Usaha ternak ayam broiler I Wayan Antara, sebagai mitra 1, merupakan salah satu pengusaha ternak ayam broiler yang memelihara ayam sebanyak 5.000 ekor dengan kandang ayam berjarak 300 meter dari pemukiman. Usaha ternak ini menggunakan listrik penerangan 200 watt yang disalurkan melalui instalasi kabel dimana sering terjadi gangguan pada sistem penyaluran daya listrik (berkisar 4-5 kali/bulan). Gangguan listrik yang tidak kontinyu dapat meningkatkan prosentase kematian anak ayam, sehingga pada akhirnya hasil panen ayam menurun. Solusi terhadap permasalahan mitra 1 ini adalah dengan memberikan dan memasang instalasi sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai sumber energi listrik alternatif yang mampu memberikan suplai daya untuk penerangan kandang. Di lain pihak, mitra 2 yaitu I Nyoman Wakil memiliki kandang ayam yang lebih besar dengan kapasitas ayam broiler 12.000 ekor yang terletak berkisar 200 meter dari pemukiman penduduk. Keperluan daya listrik untuk kandang ayamnya bersumber dari listrik PLN yang disalurkan dengan menggunakan kabel melalui area persawahan milik orang lain. Hal ini juga menimbulkan permasalahan terjadinya gangguan suplai daya listrik sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ayam, bahkan tingkat kematian ayam dapat meningkat. Suplai daya listrik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan panen ayam broiler. Baik dari segi biaya operasional maupun tingkat perkembangan pertumbuhan ayam itu sendiri. Dengan pemberian sistem PLTS pada mitra 2 yang diinstalasi langsung di kandang ayam mampu mengatasi permasalahan mitra yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi ayam broiler tersebut. Dari sisi manajamen bisnis usaha ternak, kedua mitra mengelolanya secara sederhana tanpa dilengkapi dengan pencatatan serta dokumentasi yang memadai. Permasalahan ini diatasi dengan memberikan pelatihan tentang manajemen usaha melalui pelatihan intensif langsung kepada mitra. Dengan pelatihan ini, kedua mitra mampu mencatat dan mendokumentasikan semua transaksi dan aktifitas yang terjadi pada usaha ternak ayam mereka.

Keywords