Jurnal Kumparan Fisika (Sep 2023)

ANALISIS INTENSITAS CURAH HUJAN KECAMATAN BANYUWANGI MENGGUNAKAN CLIMATE PREDICTABILITY TOOLS

  • Kharisma Suci Wulandari,
  • Yushardi Yushardi,
  • Sudarti Sudarti

DOI
https://doi.org/10.33369/jkf.6.2.97-106
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2

Abstract

Read online

ABSTRAK Salah satu wilayah yang sering mengalami bencana banjir adalah Kecamatan Banyuwangi. Banjir yang terjadi diakibatkan adanya intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa waktu tertentu, terutama pada saat musim penghujan di tahun 2022. Curah hujan merupakan banyaknya air yang tertampung dalam alat penangkar hujan, sedangkan intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume tiap satuan waktu. Hasil data intensitas curah hujan Kecamatan Banyuwangi dari BMKG dijadikan acuan dasar untuk menganalisis intensitas curah hujannya. Pengolahan data intensitas curah hujan bisa dilakukan dengan bantuan software iklim seperti Climate Predictability Tools. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah kuantitatif. Hasil analisis menggunakan Climate Predictability Tools menunjukkan bahwa prediksi intensitas curah hujan selama 6 bulan kedepan berada di atas normal dengan rentang nilai dari 62% hingga 75% sehingga keakuratannya mendekati 100% meskipun hubungan antara prediktor dan prediktan pada analisis awal masih lemah karena adanya perbedaan data yang cukup signifikan, selain itu grafik pada CCA menunjukkan bahwa hujan tinggi terjadi selama 2 atau 4 tahun sekali baik pada prediktor ataupun data asli. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara prediktan dan prediktor masih terbilang lemah, akan tetapi hasil prediksi selama 6 bulan kedepan bisa menunjukkan selisih yang tidak jauh berbeda dengan data asli dari BMKG. Kata kunci—Intensitas Curah Hujan, Kecamatan Banyuwangi, dan Climate Predictability Tools. ABSTRACT One of the most frequently flooded areas is the Banyuwangi district. The flooding is due to a fairly high intensity of rainfall over a certain period, especially during the rainy season in 2022. Rainfall is the amount of water stored in the rainfall remover, while the intensity of rainfall is the number of rainfalls expressed in rainfall height or volume per unit of time. The results of the Banyuwangi district rainfall intensity data from BMKG are used as a basic reference for analyzing the intensity of the rainfall. The data processing of rainfall intensity can be done with the help of climate software such as Climate Predictability Tools. The method used for data analysis is quantitative. The results of the analysis using Climate Predictability Tools showed that predictions of rainfall intensity for the next six months were above normal with a range of values of 62% to 75% so the accuracy was close to 100% even though the relationship between predictor and predictant in the initial analysis was still weak due to the presence of quite significant data differences, besides the graphs on the CCA indicated that high rainfall occurred over 2 or 4 years once either on the predictor or the original data. Analysis of this study suggests that the relationship between predictors and predictors is still weak, but predictions for the next six months may indicate a difference not far from the original data from the BMKG. Keywords—Rainfall Intensity, Banyuwangi District, and Climate Predictability Tools

Keywords