Madaniyah: Terciptanya Insan Akademis Berkualitas & Berakhlak Mulia (Nov 2016)

Novel Lauh Mahfuz: Agama dan Harmonisasi Keberagamaan

  • Arif Hidayat

Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1

Abstract

Read online

Manusia memang beragam, penuh perbedaan, unik, dan punya jalan pikir masing-masing, selalu ada sisi-sisi yang tersembunyi di dalamnya, sudut-sudut gelap yang harus dibaca dengan teliti dan cermat untuk menuju pada makna sebenarnya karena semuanya memiliki kemungkinan untuk diinterpretasi.dan menarik untuk diapresiasi. Demikianpun Novel Lauh Mahfuz karya Nugroho Suksmanto, yang penuh dengan pesan-pesan bermakna terkait dengan cara memahami agama, mengatasi perbedaan, dan harmonisasi dalam keberagaman. Perlu untuk diketahui dan dipahami bahwa untuk memahaminya tidak hanya dibangun melalui susunan peristiwa, tetapi juga dapat dimunculkan melalui tokoh yang melatarbelakangi sistem sosial dan budaya tertentu. Dalam novel Lauh Mahfuz, tokoh menjadi “artikulasi ganda” atas kepribadian yang memiliki pandangan, juga tindakannya adalah proyeksi dari wacana. Adanya tokoh Syekh Abu Salaf dan Syekh Ibnu Khalaf misalnya, dapat kita identifikasi sebagai dua tokoh yang memiliki dua pandangan besar yang dalam konteksnya dapat kita hubungkan dengan keberadaan kaum Salaf dan Khalaf. Novel Lauh Mahfuz memberikan kita seberkas cahaya untuk menyadari hakikat perbedaan yang penuh dengan konflik. Kita serasa diajak masuk pada ruang yang punya banyak pintu untuk menyalakan cahaya di dalam hati dan memahami hidup beragama secara humanis dan terbuka pada perbedaan.