Almana: Jurnal Manajemen dan Bisnis (Aug 2019)
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN DAN MODEL ZAVGREN PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL YANG TERDAFTAR DI BEI
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada delapan perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral periode 20132017 dengan menggunakan prediksi kebangkrutan model Altman Z-score dan model Zavgren. Penelitian ini menggunakan Uji wilcoxon signed rank test untuk mengetahui perbedaan hasil prediksi model Altman Z-score dan model Zavgren dalam memprediksi kebangkrutan. Hasil prediksi kebangkrutan menggunakan model Altman dan model Zavgren mengalami fluktuasi dan tidak stabil setiap tahunnya. Secara keseluruhan, model Altman Z-score dari 40 data hasil penelitian memprediksi 17,5% pada kondisi gray zone atau kritis, lalu 27,5% mengalami financial distress atau kebangkrutan, dan 55% berada dalam kondisi non-bankruptcy atau sehat. Sedangkan model Zavgren memprediksi 55% pada kondisi gray zone atau kritis, lalu 25% mengalami financial distress atau kebangkrutan, dan 20% berada dalam kondisi non-bankruptcy atau sehat. Tingkat akurasi model Altman Z-score adalah 60% dan tingkat akurasi pada model Zavgren hanya 50%, sehingga tingkat akurasi yang paling tinggi untuk subsektor logam dan mineral pada Bursa Efek Indonesia periode 2013 2017 adalah model Altman Z-score. Melalui uji beda dengan uji Wilcoxon signed rank test, diketahui bahwa terdapat perbedaan prediksi kebangkrutan antara model Altman dengan model Zavgren pada perusahaan subsektor pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20132017.
Keywords