Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Aug 2017)

WHITE-ROT FUNGAL PRETREATMENT OF FORESTRY WASTES FOR SOLID STATE METHANE FERMENTATION

  • Gusmailina Gusmailina,
  • Sri Komarayati,
  • B De Wilde,
  • S Vanhille

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.1987.4.4.53-61
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 4
pp. 53 – 61

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh pemberian jamur perusak kayu (white-rot fungus) terhadap perombakan ligno-selulosa yang terdapat pada limbah kehutanan untuk digunakan sebagai substrat pada fermentasi metan secara padat. Limbah kehutanan yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu karet (Hevea brasiliensis) dan pinus (Pinus merkusii) serta daun kayu putih (Melaleuca leucodendron) sisa penyulingan. Jamur yang digunakan adalah Schizophyllum commune Fr. dengan lama waktu inokulasi sampai 5 minggu dan kemudian baru difermentasi. Karet merupakan substrat yang miskin untuk dapat menghasilkan metan. Produksi gas tidak meningkat secara nyata. Pinus sangat sukar dirombak, sedangkan pada limbah daun kayu putih terdapat inhibitor yang menjadi penghalang sewaktu proses berlangsung, namun inhibitor ini agak menjadi lunak untuk difermentasi setelah diberi pra-perlakuan terlebih dahulu dengan jamur perusak kayu. Pada masing-masing substrat terdapat hubungan spesiflk antara berat kering yang hilang selama berlangsungnya aktifltas jamur dengan perubahan produksi metan. Perubahan efisiensi metan berkisar antara 10%-25%. Praktisnva penerapan untuk "biogas generasi" masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh produksi secara maksimal. Namun demikian untuk limbah ligno-selulosa lainnya seperti jerami pra-perlakuan ini sangat baik untuk dikembangkan.