Agritech (Aug 2020)

Prevalensi Kapang Okratoksigenik dan Kandungan Okratoksin A pada Kopi Selang Semende

  • Rika Puspitasari MZ,
  • Harsi Dewantari Kusumaningrum,
  • Ratih Dewanti Haryadi

DOI
https://doi.org/10.22146/agritech.39542
Journal volume & issue
Vol. 40, no. 2
pp. 110 – 117

Abstract

Read online

Kecamatan Semende, Kabupaten Muara Enim merupakan daerah penghasil kopi dengan produksi mencapai 92% dari komoditi hasil pertaniannya. Kopi selang adalah istilah lokal untuk kopi yang dipanen pada Desember- Juli sebelum musim panen raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kapang oktratoksigenik dan kandungan okratoksin A pada kopi selang Semende. Sejumlah 40 sampel kopi selang dikumpulkan dari petani (buah dan biji kopi beras), pengumpul (biji kopi beras), dan pengolah (bubuk kopi). Sampel dianalisis kadar air, mutu mikrobiologi dan kandungan okratoksin. Rata-rata kadar air buah kopi dan biji kopi asal petani ditemukan sebesar 69,88% dan 13,90%, sedangkan biji kopi asal pengumpul dan bubuk kopi asal pengolah sebesar 13,45% dan 2,97%. Kadar air biji kopi sedikit melebihi ketentuan dalam SNI yaitu 12,5%. Rata-rata angka lempeng total dan angka kapang-khamir pada bubuk kopi di tingkat pengolah adalah 1,90 Log CFU/g dan 1,99 Log CFU/g, masih memenuhi persyaratan yang berlaku untuk bubuk kopi. A. niger ditemukan pada buah kopi asal petani (50%), biji kopi asal petani (90%) maupun pengumpul (90%) dan pada bubuk kopi (30%). A. ochraceus hanya ditemukan pada biji kopi petani (10% ) dan bubuk kopi (30%). Hal ini menunjukkan bahwa kapang pencemar sudah ditemukan sejak dari tingkat petani. Walaupun demikian, kandungan okratoksin A relatif rendah dan masih memenuhi persyaratan yang ditentukan (maksimum 5 ppb). Okratoksin A pada biji kopi asal pengumpul ditemukan pada kisaran 0,86 ppb-2,81 ppb, sedangkan pada biji kopi asal petani sebesar 0,14 ppb dan pada bubuk kopi asal pengolah sebesar 0,19 ppb.

Keywords