Depik Jurnal (Aug 2012)

Analisis subsidi bahan bakar minyak (BBM) solar bagi nelayan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh

  • Zainal A. Muchlisin,
  • Nur Fadli,
  • Arifsyah M. Nasution,
  • Rika Astuti,
  • Marzuki,
  • Darmawi Musni

Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 107 – 113

Abstract

Read online

Bahan bakar minyak (BBM) salah satu komponen penting dalam suatu operasi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dan penerimaan subsidi solar oleh nelayan di Kabupaten Aceh Besar dan beberapa permasalahan dalam perikanan tangkap. Survey dilakukan pada Juni sampai Agustus 2012. Lokasi survey meliputi lima kecamatan di Aceh Besar, yaitu: (1) Baitussalam, (2) Mesjid Raya, (3) Leupung (4) Lhoknga dan (5) Seulimum. Hasil penelitian menunjukkan biaya operasional per trip rata-rata nelayan di Kabupaten Aceh Besar lebih kurang Rp700.000, dimana biaya operasional terendah didapati pada nelayan di Kecamatan Seulimum (Rp96.200 per trip) dan tertinggi di Kecamatan Baitussalam (Rp1,793,710). Komponen BBM merupakan komponen terbesar dalam kegiatan penangkapan ikan nelayan Aceh Besar yaitu berkisar 40%-73% (rata-rata adalah 57.9%) dari total biaya operasional. Proporsi pemakaian BBM terendah dijumpai pada nelayan di Kecamatan Baitussalam dan tertinggi pada nelayan Lhoknga. Rerata nelayan di Kabupaten Aceh Besar menghabiskan BBM sebanyak 1,237 liter per bulan, dengan total jumlah subsidi yang diterima adalah Rp 5,824,737 per orang setiap bulan. Jika nelayan tidak mendapatkan subsidi BBM akan dapat menurunkan keuntungan sampai dengan 89.5%. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan Aceh Besar tidak memiliki ketrampilan tambahan selain melaut. oleh sebab itu, dimasa depan program insentif perikanan Aceh Besar untuk sektor perikanan tangkap harus diarahkan untuk peningkatan kapasitas nelayan terutama introduksi dan diversifikasi ketrampilan yang produktif baik untuk nelayan maupun untuk keluarga mereka.

Keywords