Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya (Mar 2019)

PERANAN WANITA DALAM TRADISI LISAN CARITA PANTUN NYAI SUMUR BANDUNG

  • Yuzar Purnama

DOI
https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i1.479
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 1
pp. 115 – 130

Abstract

Read online

Isu gender memang tidak pernah putus dari perbincangan. Ketika seorang wanita berjuang untuk menuntut persamaan hak, dibalik itu ada pula wanita yang justru merendahkan martabatnya sebagai makhluk yang memiliki derajat yang sama dengan lain jenis. Pada kesempatan ini penulis ingin melihat lebih jauh tentang peran wanita dalam tradisi lisan Carita Pantun Nyai Sumur Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Batasan materi meliputi tradisi lisan, Carita Pantun, dan peranan tokoh wanita Nyai Sumur Bandung dalam tradisi lisan Carita Pantun. Kesimpulan, peranan seorang wanita yang bernama Nyai Sumur Bandung dari Kerajaan (Negara) Bitung Wulung yang berkiprah di Kerajaan Kuta Waringin dengan memiliki karakter yang kokoh dalam pendirian, tangguh, hati-hati, dan arif bijaksana. Gender issues have never stopped being discussed. When a woman struggles to demand equality, behind that there are also women who actually lower their dignity as beings who have the same degree with other types. On this occasion the author would like to see more about the role of women in the oral tradition of Carita Pantun Nyai Sumur Bandung. This study uses a description method with a qualitative approach. The material boundaries included oral traditions, traditional poetry (Carita Pantun), and the role of female characters Nyai Sumur Bandung in the oral tradition of traditional poetry (Carita Pantun). Conclusion, the role of a woman named Nyai Sumur Bandung from the Kingdom Bitung Wulung who is active in the Kingdom of Kuta Waringin by having a strong character in stance, toughness, caution, and wisdom.

Keywords