Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Jun 2024)

Pendidikan Perdamaian untuk Anak Usia Dini di Tengah Budaya Kekerasan

  • Paulus Eko Kristianto

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v9i1.1223
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 116 – 133

Abstract

Read online

Abstract. This article discusses an alternative offer to deal with the culture of violence that occurs around early childhood. Therefore, early childhood slowly needs to be made aware of a culture of violence and strategies for dealing with it simply according to the conditions and whereabouts of the child. This proposal uses the foundation of peace education studies. Thus, this article discusses peace education for early childhood amidst a culture of violence. The author used library research related to peace education, early childhood, and a culture of violence. This research showed that peace education has the potential to provide an alternative to dealing with a culture of violence. Indeed, it should be acknowledged that the study of peace education for early childhood is said to be minimal and urgently introduced early on, so this is expected to be a comprehensive conceptual breakthrough. Abstrak. Artikel ini membahas tawaran alternatif menghadapi budaya kekerasan yang terjadi di sekitar anak usia dini. Anak usia dini secara perlahan perlu disadarkan adanya budaya kekerasan dan strategi mengatasinya secara sederhana sebagaimana sesuai dengan kondisi dan keberadaan anak. Alternatif ini menggunakan pijakan kajian pendidikan perdamaian. Dengan kata lain, artikel ini membahas pendidikan perdamaian untuk anak usia dini di tengah budaya kekerasan. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian pustaka terkait pendidikan perdamaian, anak usia dini, dan budaya kekerasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan perdamaian berpotensi memberikan alternatif menghadapi budaya kekerasan. Memang, patut diakui bahwa kajian pendidikan perdamaian untuk anak usia dini dikatakan minim dan urgen dikenalkan sejak dini sehingga hal ini diharapkan dapat menjadi terobosan kebaruan konseptual yang komprehensif.

Keywords