Agrimor: Jurnal Agribisnis Lahan Kering (Jan 2017)

Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Transformasi Nilai-Nilai Kewirausahaan dalam Pelaksanaan Program Desa Mandiri Cinta Petani (Sari Tani) di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara

  • Stefanus Bekun,
  • Agustinus L. Tiza

DOI
https://doi.org/10.32938/ag.v2i01.125
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 01
pp. 4 – 9

Abstract

Read online

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui Program Sari Tani serta transformasikan nilai-nilai kewrirausahaan kepada masyarakat desa melaui Program Sari Tani di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Target pengurangan KK Miskin selama 5 tahun RPJMD adalah Tahun 2010 sebesar 65,62% atau 36.225 KK, Tahun 2011 sebesar 61.92 % atau 34.182 KK, Tahun 2012 sebesar 58.22 % atau 32.139 KK, Tahun 2013 54.52 % atau 30.097 KK, Tahun 201 sebesar 50.82 % = 28.054 KK dan Tahun 2015 sebesar 47.12 % atau 26. 012 KK. Prosentase penurunan per tahun adalah: 3.7 %. Sehingga akumulasi penurunan prosentase kemiskinan di Kabupaten TTU selama lima tahun adalah sebesar 18.53%. Di tahun 2015 diharapkan jumlah KK miskin di TTU: 26.012 KK. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten TTU menurut Data Terpadu PPLS tahun 2011 adalah 31.175 KK atau sebesar 55,54 % dari 56. 494 KK. Tahun 2012, data BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Timor Tengah Utara: 51.200 jiwa atau 25.600 KK atau 44,47 %. Dalam implementasinya progran Sari Tani bertujuan meningkatkan populasi ternak. Tetapi dalam pelaksanaan Sari Tani belum berjalan baik yang disebabkan karena 1) masyarakat masih memposisikan dirinya sebagai obyek dalam program Sari Tani, sehingga cenderung untuk tidak pro aktif dalam pengelolaan dana; 2) Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) belum memahami tupoksinya secara baik dan benar; 3) Unit Pelaksana Sari Tani (UPST) belum memahami tupoksinya secara baik dan benar; 4) Rendahnya dukungan Pemerintah Desa; 5) Sikap dan perilaku masyarakat yang masih terikat dengan budaya (adat istiadat) sehingga pola pikir terhadap program Sari Tani belum memadai. Kondisi ini menjadi tantangan dalam mentransformasi semangat kewirausahan bagi masyarakat dalam mengembangkan dirinya menjadi masyarakat yang madiri, terutama secara ekonomi.

Keywords