Majalah Kedokteran Andalas (May 2019)

Hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi lahir di RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu

  • Ade Wahyulian Wijaksono,
  • Rosfita Rasyid,
  • Rinang Mariko

DOI
https://doi.org/10.25077/mka.v42.i2.p56-61.2019
Journal volume & issue
Vol. 42, no. 2
pp. 56 – 61

Abstract

Read online

Berat badan lahir bayi merupakan salah satu penanda asupan gizi ibu selama kehamilan. Zink adalah salah satu mikronutrien penting untuk fungsi sejumlah enzim dan hormon pertumbuhan. Defisiensi zink dan kenaikan berat badan selama kehamilan yang kurang dari normal dapat menyebabkan berat badan lahir rendah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar zink dan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Metode: Desain penelitian ini adalah cross-sectional, observasi pada 39 orang ibu yang pada waktu hamil trimester III pernah datang memeriksakan kehamilannya dan tercatat telah melahirkan di RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kadar zink diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat dengan immunoassay, dan kenaikan berat badan ibu hamil diperiksa dengan mengukur selisih berat badan trimester III dengan sebelum kehamilan. Hasil: Didapatkan rerata kadar zink ibu hamil aterm adalah 60,35±39,16 μg/dL; rerata kenaikan berat badan ibu hamil aterm adalah 11,59±5,95 kg; dan rerata berat badan lahir bayi 3002,56±580,60 gr. Terdapat korelasi sangat kuat antara kadar zink dan kenaikan berat badan ibu hamil aterm dengan berat badan lahir bayi, dengan nilai p=0,000 dan r=0,879. Simpulan: Nilai korelasi (r) yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan berat badan ibu hamil, maka diperkirakan berat badan bayi yang dilahirkan semakin besar, dan sebaliknya.

Keywords