Grenek: Jurnal Seni Musik (Apr 2019)

INDONESIA BASS FAMILY (IBF) SEBAGAI SALAH SATU WADAH (KOMUNITAS) PARA BASSIST INDONESIA

  • Danny Ivanno Ritonga

DOI
https://doi.org/10.24114/grenek.v8i1.13483
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 36 – 44

Abstract

Read online

Tanpa adanya suara bass, musik akan terdengar terlalu kering dan tidak bulat. Meskipun begitu, pada kenyataannya, menjadi pemain bass adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dijalani. Jangkauan nada yang dihasilkan dari instrumen guitar bass dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, adalah jumlah dari fretboard yang terdapat pada instrumen bass. Kedua, adalah jumlah senar yang terdapat pada instrumen bass. Berbeda dengan gitaris, kebanyakan pemain bass biasanya memang tidak menggunakan efek bass pada routing sinyal mereka. Namun, hal ini tidak berlaku umum karena ada beberapa aransemen lagu yang membutuhkan efek bass tertentu agar klop dengan dinamika atau maksud lagu tersebut. Di Indonesia ternyata terdapat sebuah komunitas sekaligus wadah tempat berkumpulnya para pemain alat musik bass atau bassist dari seluruh Indonesia yaitu Indonesian Bass Family (IBF). Harry Toledo (Azharianto Akha), salah satu pemain bass senior di Indonesia membentuk Indonesia Bass Family (IBF) pada tahun 2010, yang bertujuan untuk mempertemukan para bassist muda dengan para seniornya dalam satu wadah komunitas tempat berbagi pengalaman bermain, belajar bermusik dan hal lain yang diperlukan untuk menjadi musisi yang baik. Latar belakang anggota IBF ini sangat beragam, bukan hanya mereka yang berprofesi sebagai bassist ataupun musisi, namun ada juga profesi lain seperti pegawai kantoran, pebisnis, dll, namun memiliki kemampuan bermain bass.

Keywords