Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) (Sep 2018)
Laporan Kasus Seri: Pemeriksaan Dermoskopi pada Kasus Eritroderma Psoriasis
Abstract
Latar Belakang: Eritroderma merupakan suatu reaksi pada kulit ditandai eritema dan skuama generalisata. Penyakit yang mendasari eritrodema dapat ditelusuri melalui pemeriksaan histopatologis bila dilakukan biopsi multipel. Dermoskopi dilaporkan berguna sebagai alat diagnostik karena dapat menunjukkan pola reaksi yang spesifik. Tujuan: Melaporkan pemeriksaan dermoskopi sebagai alat bantu diagnostik pada kasus eritroderma psoriasis. Kasus: Kasus 1. Laki-laki, 38 tahun, suku Bali dengan eritroderma dan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Pemeriksaan dermoskopi didapatkan pembuluh darah kapiler berbentuk titik dan glomerular dengan dasar eritema dan skuama putih. Pasien mendapat metil prednisolon 3x8 mg, sefoperason sulbaktam 2x1 gram, kotrimoksasol 2x960 mg, azitromisin 1x500 mg, flukonasol 150 mg, nistatin 4x100.000 IU, klortrimeton 3x4 mg, oleum olivarum pada kulit yang bersisik, dan krim kloramfenikol 2% pada ulkus di genetalia. Kasus 2. Perempuan, 46 tahun, suku Sumba dengan eritroderma. Pemeriksaan dermoskopi didapatkan pembuluh darah kapiler berbentuk titik dengan dasar eritema dan skuama putih. Hasil pemeriksaan histopatologis kedua kasus sesuai psoriasis vulgaris. Pasien mendapat metil prednisolon 2x8 mg, cetirizin 1x10 mg, oleum olivarum pada kulit yang bersisik, dan krim natrium fusidat 2% pada ulkus di ujung jari. Simpulan: Pola monomorf dengan skuama putih dan pembuluh darah berbentuk dotted/glomerular dengan latar belakang merah homogen merupakan pola khas dermoskopi untuk eritroderma psoriasis. Hasil dermoskopi pada kedua kasus didukung oleh pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan dermoskopi dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik kasus eritroderma psoriasis.
Keywords