Unnes Journal of Public Health (Oct 2012)
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE BALITA DI SEKITAR TPS BANARAN KAMPUS UNNES
Abstract
Balita rata-rata terkena diare 3–4 kali per tahun dan dapat meninggal bila disertai dehidrasi tanpa penangananyang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadiandiare pada balita yang tinggal di sekitar TPS Banaran-UNNES. Penelitian ini menggunakan pendekatancase control. Populasi penelitian meliputi seluruh balita di wilayah sasaran berjumlah 51 anak. Sampel penelitianterdiri atas sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1:1. Instrumen penelitian yangdigunakan berupa kuesioner, fly grill, dan roll meter. Hasil analisis hubungan tiap variabel bebas dengankejadian diare sebagai berikut: (1) Tingkat pengetahuan ibu (p=0,001, OR=16); (2) Jenis pekerjaan ibu(p=0,451); (3) Umur ibu (p=0,091); (4) Riwayat pemberian ASI (p= 0,001, OR=28,5); (5) Kebiasaan ibumencuci tangan (p=0,001, OR=16); (6) Jenis SAB (p=1); (7) Jarak SAB ke TPS (p=1); (8) Jenis jamban (p<0,001, OR=9,33); (9) Jenis lantai rumah (p=0,340); (10) Kepadatan lalat (p=0,004, OR=9,33). Simpulandari penelitian ini, faktor risiko diare balita di wilayah sasaran meliputi variabel tingkat pengetahuan ibu, riwayatpemberian ASI, kebiasaan ibu mencuci tangan, jenis jamban, dan kepadatan lalat. Faktor yang bukanmerupakan risiko diare adalah jenis pekerjaan ibu, umur ibu, jenis SAB, jarak SAB ke TPS, dan jenis lantairumah. Saran kepada pihak masyarakat sasaran, Puskesmas Sekaran, dan pihak UNNES agar berpartisipasiaktif dalam upaya menurunkan kejadian diare balita di wilayah Kelurahan Sekaran Kota Semarang
Keywords