Jurnal Anestesi Perioperatif (Aug 2024)
Efektivitas Retrograde Autologous Priming dalam Menurunkan Volume Kebutuhan Transfusi Sel Darah Merah Selama Operasi pada Bedah Jantung Koroner dengan Mesin Pintas Jantung Paru: A Randomized Controlled Trial
Abstract
Pemakaian mesin pintas jantung paru (PJP) dalam operasi coronary artery bypass graft (CABG) dapat meningkatkan kebutuhan transfusi darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas retrograde autologous priming (RAP) dalam menurunkan volume transfusi sel darah merah/packed red cell (PRC) pada pasien bedah jantung koroner dengan mesin PJP. Penelitian ini melibatkan 52 pasien yang dijadwalkan menjalani operasi coronary artery bypass graft (CABG). RAP dimulai selama bypass dalam satu kelompok dengan mengalirkan larutan kristaloid dari jalur arteri dan vena ke dalam kantong penampung dengan volume penarikan RAP yang dimaksudkan dan disesuaikan untuk setiap pasien. Non-RAP menggunakan teknik konvensional PJP. 52 pasien (RAP = 26; kontrol = 26) dilibatkan dalam analisis. Pasien dalam kelompok RAP menerima volume transfusi PRC intraoperatif yang jauh lebih rendah dibanding dengan pasien pada kelompok non-RAP (median, 0 mL vs 205 mL, p=0,014). Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa prosedur RAP mempengaruhi secara signifikan (p<0,05) volume PRC yang dibutuhkan dalam transfusi intraoperatif. RAP selama operasi bedah jantung koroner dengan mesin PJP adalah prosedur yang aman dan efektif yang secara signifikan mengurangi kebutuhan transfusi volume PRC.
Keywords