Mutiara Medika (Sep 2013)
Uji Kepekaan Mycobacterium sp. terhadap Isoniazid (INH) Menggunakan Metode Rasio Resistensi secara In Vitro
Abstract
Infeksi mikobakteria termasuk diantara infeksi yang paling sulit disembuhkan dari semua jenis infeksi bakteri. Mikobakteria yang patogen utamanya adalah Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab tuberkulosis (TB), yang mengakibatkan lebih banyak kematian daripada agen mikroba tunggal lainnya di seluruh dunia. Penelitian ini menggunakan Mycobacterium sp. yang bermanifestasi klinis tuberkulosis atau mirip tuberkulosis. Salah satu usaha untuk mengobati penyakit infeksi akibat Mycobacterium sp. yang bermanifestasi klinis penyakit tuberkulosis atau mirip tuberkulosis adalah dengan menggunakan isoniazid. Terapi tunggal dengan isoniazid dan kegagalan penggunaan isoniazid ditambah obat lain yang sesuai telah mengakibatkan prevalensi resistensi isoniazid sebesar 10-20% dalam uji klinis di Karibia dan Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri Mycobacterium sp. yang berasal dari pasien RSSA Malang sudah resisten terhadap isoniazid. Penelitian bersifat semi kuantitatif untuk mengetahui resistensi Mycobacterium sp. terhadap isoniazid dengan menggunakan metode rasio resistensi. Dasar dari metode ini adalah membandingkan minimal inhibitory concentration (MIC) dari strain Mycobacterium sp. dengan MIC dari isoniazid untuk M. tuberculosis strain H37RV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% dari total isolat adalah resisten, 20% adalah intermediate resistant dan 40% adalah sensitif. Disimpulkan bahwa telah terjadi resistensi Mycobacterium sp. terhadap isoniazid. Mycobacteria’s infection is one of the most difficult cured infection from all over kind of bacteria’s infection. The major pathogen mycobacteria is Mycobacterium tuberculosis, agent of tuberculosis (TB) that causes more deaths than other single microbes in the world. This research uses Mycobacterium sp. which clinically manifest as tuberculosis or tuberculosis-like disease. One of efforts to cure this infection is by using isoniazid. Single dose of isoniazid and failed use of isoniazid plus other suitable drug have resulted prevalence of isoniazid-resistant about 10-20% in clinical test in Caribbean and South East Asia. This research is aimed to know whether Mycobacterium sp. from RSSA Malang patients has been resistant toward isoniazid. This research uses a semi quasi experimental research to know the resistance of Mycobacterium sp. toward isoniazid by using resistance rasio method. This method compares minimal inhibitory concentration (MIC) of Mycobacterium sp. strain with MIC from isoniazid to M. tuberculosis strain H37RV. Result of this research indicates that 40% from total isolates are resistant, 20% are intermediate resistant, and 40% are sensitive. The conclusion is Mycobacterium sp. has been resistant toward isoniazid.
Keywords