Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Dec 2016)
Kegiatan Sains dalam Kurikulum TK untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Didik
Abstract
The purposes of this research are: 1) to get the picture of student’s creativity in science activity by implementing contextual approach to kindergartens’ students; 2) to get the picture of student’s creativity in science activity by implementing conventional approach to kindergartens’ students; 3) to know the different of kindergarten’s student’s creativity between the students taught by implementing contextual approach and the other ones taught by implementing conventional approach in science activity. Data are analyzed with the descriptive and inferential statistics; The result of this research shows that 1) In the science activity, the creativity of kindergartens’ students; taught by implementing contextual approach having a higher average point to the ones taught by implementing the conventional approach; 2) In contextual approach teaching, thenumber of students having higher point than the average point are higher to the ones having lower point than the average point. The same result is obtained in conventional approach teaching as well; 3) The number of students having higher point than the average point in contextual approach teaching are higher to the ones in conventional approach teaching; ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui gambaran tentang kreativitas anak didik dalam kegiatan sains dengan pendekatan Kontekstual pada TK; 2) mengetahui gambaran tentang kreativitas anak didik dalam kegiatan sains dengan pendekatan konvensional yang diterapkan guru pada TK; 3) mengetahui perbedaan antara kreativitas anak didik yang diajar menggunakan pendekatan kontekstual dengan kreativitas anak didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada kegiatan sains di TK. Data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial; Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kreativitas anak didik TK; dalam kegiatan sains yang diajar dengan pendekatan kontekstual mempunyai skor rata-rata lebih tinggi dari pada yang diajar dengan pendekatan konvensional; 2) Dari hasil penelitian dengan pendekatan kontekstual diketahui anak didik yang mempunyai skor di atas skor rata-rata lebih banyak dari pada yang memiliki skor dibawah skor rata–rata, dan hasil penelitian dengan pendekatan konvensional diketahui anak didik yang mempunyai skor diatas skor rata-rata juga lebih banyak dari pada anak didik yang memiliki skor di bawah skor rata-rata; 3) Anak didik yang memperoleh skor di atas rata-rata pada pendekatan kontekstual lebih banyak dibanding anak didik yang memperoleh skor di atas rata-rata pada pendekatan konvensional.
Keywords