Jurnal Teknologi Pertanian Andalas (Sep 2018)

PENGARUH PERBEDAAN LAMA EKSTRAKSI TEH PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE)

  • Asri Widyasanti,
  • Heri Aryadi,
  • Dadan Rohdiana

DOI
https://doi.org/10.25077/jtpa.22.2.165-174.2018
Journal volume & issue
Vol. 22, no. 2
pp. 165 – 174

Abstract

Read online

Teh putih merupakan teh yang diolah dari pucuk (peko) Camellia sinensis melalui proses pelayuan dan pengeringan. Proses pengolahan yang minim tersebut diduga menyebabkan kandungan polifenolnya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi yang berbeda terhadap sifat fisikokimia ekstrak teh putih dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Lama ekstraksi yang digunaka yaitu 2, 4, 6, dan 8 menit dengan level daya 70% (490 W). Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorioum dengan analisis deskriptif. Parameter yang diuji dilakukan meliputi rendemen total, kadar sisa pelarut, bobot jenis, warna, dan kadar polifenol. Hasil penelitian menunjukan perbedaan lama ekstraksi pada proses ekstraksi mempengaruhi nilai rendemen ekstraksi dan mutu ekstrak dengan penggunaan lama ekstraksi 8 menit sebagai perlakuan terbaik dengan nilai rendemen total sebesar 29,14%; nilai rendemen filtrasi 65,79%; rendemen evaporasi sebesar 7,60%; bobot jenis ektrak sebesar 1,1028 dan kadar polifenol sebesar 63,60%. hasil menunjukan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan maserasi dengan rendemen total hasil maserasi 24,11%; nilai rendemen filtrasi 41,57%; rendemen evaporasi sebesar 4,45%; bobot jenis ekstrak sebesar 1,1008 dan kadar polifenol sebesar 48,35%. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh gelombang mikro pada sifat fisikokimia ekstrak teh putih yang menunjukan pengaruh terbesarnya terdapat pada penggunaan level daya 70% dan lama ekstraksi 8 menit.

Keywords