Al-Kauniyah Jurnal Biologi (Apr 2019)
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TEMEPHOS DENGAN Bacillus thuringiensis var. israelensis TERHADAP MORTALITAS NYAMUK Aedes aegypti DARI TIGA KELURAHAN DI KOTA SAMARINDA
Abstract
Abstrak Pengendalian vektor penyakit demam berdarah (DBD) di Indonesia menggunakan larvasida temephos telah berlangsung lebih dari 30 tahun, oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas temephos dan Bacillus thuringiensis var. israelensis yang merupakan larvasida jenis baru dari agen biologi terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas temephos dengan B. thuringiensis var. israelensis terhadap mortalitas larva nyamuk Ae. aegypti dari tiga Kecamatan di Samarinda, yaitu Kecamatan Samarinda Utara Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda Ulu Kelurahan Air Putih dan Sungai Kunjang Kelurahan Loa Bakung. Metode yang digunakan adalah metode bioassay. Hasil penelitian menunjukan bahwa temephos tidak efektif untuk membunuh larva nyamuk Ae. aegypti dari tiga kelurahan yang diamati, dengan LC50,24jam sebesar 1,88–2,24 ppm dan LC90,24jam sebesar 2,07–3,59 ppm. Sementara itu, B. thuringiensis var. israelensis masih efektif untuk membunuh larva nyamuk Ae. aegypti dari ketiga kelurahan yang diamati, dengan LC50,24jam sebesar 0,93–1,00 mL/50 L air dan LC90,24jam sebesar 1,05–1,11 mL/50 L air. Hal ini berarti penggunaan B. thuringiensis var. israelensis dengan dosis yang dianjurkan pemerintah masih efektif untuk mengendalikan populasi nyamuk Ae. aegypti. Abstract The control of dengue hemorrhagic fever (DHF) vector in Indonesia using larvicide temephos has been ongoing for more than 30 years. Hence, it is necessary to assess the effectiveness of temephos compared to Bacillus thuringiensis var. israelensis which is a new type of biological larvacide agent against Aedes aegypti mosquito larvae. This study aimed to determine the effectiveness of temephos compared to B. thuringiensis var. israelensis against mortality of Ae. aegypti mosquito larvae sampled from three subdistricts in Samarinda namely Samarinda Utara Subdistrict Gunung Lingai, Samarinda Ulu Subdistrict Air Putih, and Sungai Kunjang Subdistrict Loa Bakung. The method used was bioassay. The results showed that temephos was not effective in killing Ae. aegypti mosquito larvae from the three subdistricts observed, with LC50.24 hours by 1.88–2.24 ppm, and LC90,24 hours by 2.07–3.59 ppm. Meanwhile, B. thuringiensis var. israelensis is still effective in killing Ae. aegypti mosquito larvae from the three subdistricts observed, with LC50.24 hours by 0.93–1.00 mL/50 L of water and LC90,24 hours by 1.05–1.11 mL/50 L of water. Those results mean that the application of B. thuringiensis var. israelensis with the recommended dosage of the government is still effective in controlling the population of Ae. aegypti.
Keywords