Sari Pediatri (Nov 2016)
Faktor Prognostik Kematian Bayi Berat Lahir Sangat Rendah di Rumah Sakit Rujukan Tingkat Tersier
Abstract
Latar belakang. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) masih merupakan tantangan dalam upaya menurunkan angka kematian neonatal. Beberapa faktor risiko telah terbukti meningkatkan risiko kematian BBLSR, seperti berat lahir dan umur kehamilan. Besarnya variasi tingkat perawatan di neonatal intensive care unit(NICU) juga akan berkontribusi terhadap risiko kematian. Tujuan. Melakukan pengaruh beberapa faktor maternal, fetal, kondisi bayi dan parameter pemeriksaan pendukung terhadap kematian BBLSR. Metode. Penelitian kohort prospektif dilakukan di bangsal Perinatologi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dari tanggal 1 Februari 2007 sampai Agustus 2010. Semua bayi yang dirawat dengan berat lahir lebih dari 500 g, tanpa kelainan kongenital yang lethal dan dapat diikuti sampai diijinkan pulang dimasukkan sebagai subjek penelitian. Data faktor prognostik kematian dikumpulkan dengan formulir yang sudah terkode. Dilakukan analisis dengan logistik regresi untuk mengetahui pengaruh faktor prognosis terhadap kejadian kematian BBLSR. Hasil. Didapatkan 394 bayi lahir BBLSR yang diikutsertakan ke dalam penelitian, 33 (8%) bayi dikeluarkan karena pulang sebelum diijinkan. Angka kematian BBLSR 62,3%. Dari hasil analisis multivariat didapatkan variabel yang dapat menjadi faktor prognostik kematian BBLSR adalah berat lahir <1000 g ( OR:5; 95% CI: 2,3 – 10,7), nilai Apgar menit pertama <4 (OR: 6: 95% CI: 3,1 – 12), penggunaan ventilator (OR; 8,3; 95% CI: 4,3 – 16), sepsis (OR: 12; 95% CI: 3,8 – 37,9) dan kasus rujukan (OR: 3,1; 95% CI: 1,4 – 6,6) Kesimpulan. Berat lahir <1000 g, nilai Apgar menit pertama <4, penggunaan ventilator, sepsis dan kasus rujukan merupakan faktor prognostik yang secara bermakna meningkatkan kematian BBLSR
Keywords