Edukasia (Nov 2022)

Implementasi Nilai-Nilai Multikultural pada Sekolah Multi-Etnik SMP 6 Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

  • Laila Nurjanah,
  • Rudy Gunawan

Journal volume & issue
Vol. 3, no. 3

Abstract

Read online

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau besar dan kecil. Kondisi inilah yang menjadikan Indonesia menjadi negara multikultural yang memiliki beragam suku,agama, adat, budaya, etnis dan ras. Multikulturalisme merupakan gerakan yang bukan hanya menuntut pengakuan terhadap semua perbedaan yang ada, tetapi juga bagaimana keragaman atau perbedaan yang ada dapat diperlakukan sama sebagaimana seharusnya. Salah satu keanekaragaman yang memiliki keunikan yaitu multi etnik, Keberagaman etnisitas sendirimenjadi salah satu kompleksitas di Indonesia yang tersebar dari wilayahSabang hingga Merauke. Keanekaragaman dalam kondisi kompleksitas ini tentu memiliki nilai-nilai yang baik yang tetap hidup dan dianut hingga saat ini. SMP 6 Pangkalpinang tercatat memiliki sumber daya manusia yang pluraritas mulai dari etnik melayu, tionghoa, hingga jawa, agama islam, kristen, protestan, konghucu dan budha. Kebergaman ini mengharuskan sekolah menanamkan nilai - nilai multikultural agar tercipta suasana lingkungan yang harmonis. Pengembangan multikultural di sekolah dapat dilakukan melalui program dan kegiatan - kegiatan yang diterapkan oleh sekolah.Tujuan penelitian ini adalah pemahaman siswa tentang nilai-nilai multikultural, pembentukan nilai-nilai multikultural, implementasi nilai-nilai multikultural yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam kehidupan sehari hari siswa.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber data penelitian yaitu siswa, guru IPS dan wakil kesiswaan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen yang di uji keabsahannya melalui teknik tiangulasi sumber. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang nilai-nilai multikulturalisme sangat beragam. Pembentukan yang dilaksanakan pihak sekolah dikategorikan menjadi beberapa indikator yaitu program pembentukan awal yang terdiri dari pelaksanaan MPLS selama 1 minggu, kegiatan kepramukaan, OSIS dan estrakurikuler lainnya serta intensitas guru dalam menanamkan nilai-nilai multikultural. Program pembiasaan terdiri dari program pembiasaan sikap atau perilaku sopan santun yang mencangkup program 5S (senyum,salam,sapa,sopan santun), program pembiasaan berbahasa Indonesia ketika di lingkungan sekolah serta program pembiasaan nasional. Implementasi nilai-nilai multikultural antara lain nilai keadilan, sekolah memberlakukan seluruh siswa dengan adil, sebagai contoh sekolah tidak membedakan siswa berdasarkan gender, ras maupun agama semua memiliki hak yang sama. Nilai keragaman, sekolah membagi komposisi kelompok kelas dengan beragam siswa baik dari etnik yang berbeda, agama yang berbeda, serta daerah asal yang berbeda sehingga ditiap kelasnya merupakan kelas heterogen. Nilai kebebasan diwujudkan dalam kegiatan diantaranya pemilihan ekstrakulikuler dan nilai solidaritas.

Keywords