Jurnal Ilmiah Al-Mu'ashirah: Media Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadits Multi Perspektif (Jul 2022)

Studi Terhadap Makna Hadis-Hadis Moderasi Beragama

  • Abd Wahid,
  • Maizuddin Maizuddin,
  • Tarmizi M Jakfar

DOI
https://doi.org/10.22373/jim.v19i2.17710
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 210 – 220

Abstract

Read online

Prophet Muhammad SAW is a source of information and guidance for people in carrying out the complete Islamic law. However, the understanding of this information does not always result in a unanimous agreement among the Muslim community, except in some aspects that are clearly defined in the Quran and authenticated Hadiths. In some cases, there may be opportunities for different practices based on the context of the situation. During the Prophet's lifetime, his companions could easily confirm the correctness of their actions by seeking his guidance. In certain cases, the Prophet's guidance was clear and unambiguous, and his companions were obliged to follow it. In other cases, the Prophet provided alternatives, allowing them to choose according to the situation they faced. In the context of religious moderation, which requires alternatives in some matters, there is a need for in-depth research into some Hadiths that contain messages on the importance of practicing religious moderation. This is necessary to avoid misunderstandings among the Muslim community and to create a harmonious religious social life, both within and outside the Muslim community. ABSTRAK Nabi Muhammad Saw merupakan sumber informasi dan panutan bagi manusia dalam melaksanakan syariat Islam secara kaffah. Pemahaman terhadap berbagai informasi tersebut tidak secara tegas menghasilkan satu kata sepakat bagi umatnya, kecuali dalam beberapa aspek yang ditetapkan dengan ayat Alquran yang muhkam dan hadis-hadis mutawatir. Bahkan dalam beberapa kasus, dianggap memiliki peluang untuk dipraktikkan dengan beberapa alternatif, sesuai dengan konteks yang mengitari umat manusia. Dalam praktiknya, para sahabat dengan mudah dapat mengkonfirmasi setiap amalan yang mereka lakukan karena masih hidupnya Nabi Saw. Dalam kasus tertentu, para sahabat mendapati titah Nabi jelas dan tegas, sehingga tidak boleh bagi mereka mempraktikkan dengan cara yang tidak diizinkan oleh Nabi mereka. Sedangkan dalam beberapa aspek lainnya, Nabi memberikan alternatif kepada mereka untuk memilih sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dalam konteks moderasi beragama, yang menuntut adanya alternatif-alternatif dalam suatu perkara, dibutuhkan penelitian secara mendalam terhadap beberapa hadis yang mengandung pesan-pesan terhadap pentingnya praktik moderasi beragama tersebut, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan umat Islam, dan juga dapat menciptakan kehidupan sosial keagamaan secara harmonis khusus di internal umat Islam itu sendiri, dan secara umum terkait pihak eksternal umat Islam.

Keywords