Ranah: Jurnal Kajian Bahasa (Dec 2022)
Strategi Penerjemahan Kata Zina dan Rafas: Sebuah Reinterpresentasi
Abstract
While a growing body of research on translation strategy produced by novice translators have been undertaken by many scholars, there is a paucity of research on 'zina' and 'rafas' translation strategy from Arabic to Indonesian. To fill this lacuna, the present study aims to analyze novice translators strategy for rendering the words zina and rafas and why they used it. The present study adopted translation process research design and translation strategy theory proposed by Gambier (2010). The findings demonstrate that the meaning of adultery is not restricted to "sexual intercourse between a man and a woman who is not bound by a marriage contract", but also "female genitalia". Similarly, the word rafas refers to "intercourse," and also "making out" or "kissing." The novice translators discovered the meaning by employing the following four translation strategies:(1) searching and reading articles regarding the meaning of zina dan rafas through Publish or Perish dan Elicit Application, (2) downloading and reading multilingual dictionary, (3) downloading and reading monolingual dictionary, and (4) listening to lectures via YouTube. Convenience, language problems, and user satisfaction are tree factors that influence novice translator decisions to adopt the translation strategy. This study suggests that the meaning of the two words should be reviewed by utilizing annotation or addition translation techniques. Abstrak Meskipun penelitian tentang strategi penerjemahan oleh penerjemah pemula telah banyak didokumentasikan para sarjana, masih sedikit yang menganalisis strategi penerjemahan kata zina dan rafas dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Untuk mengisi kesenjangan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penerjemahan kata zina dan rafas oleh penerjemah pemula dan mengapa mereka menggunakannya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian proses penerjemahan dan teori strategi penerjemahan Gambier (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata zina tidak hanya bermakna 'perbuatan’ bersenggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat kontrak pernikahan' tetapi juga 'alat kelamin perempuan'. Demikian pula, kata rafas tidak hanya terbatas pada makna 'bersenggama', tetapi juga 'bercumbu rayu' dan 'berciuman'. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada empat strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah pemula dalam mencari makna kedua kata tersebut, yaitu (1) melakukan navigasi dan membaca artikel tentang arti zina dan rafas melalui aplikasi Publish or Perish dan Elicit; (2) mengunduh dan membaca kamus multibahasa; (3) mengunduh dan membaca kamus satu bahasa; dan (4) mendengarkan ceramah melalui YouTube. Persoalan kemudahan, masalah bahasa, dan kepuasan pengguna merupakan tiga faktor penyebab mengapa strategi penerjemahan digunakan. Akhirnya, penelitian ini menyarankan untuk diadakan peninjauan ulang terhadap makna kedua kata tersebut dengan menggunakan teknik anotasi atau adisi.
Keywords