Sari Pediatri (Oct 2023)

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Stunting di Wilayah Sangatta Kalimantan Timur

  • Periskha Bunda Syafiie,
  • Christina Sarangnga

DOI
https://doi.org/10.14238/sp25.3.2023.155-62
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 3
pp. 155 – 62

Abstract

Read online

Latar belakang. Prevalensi stunting di Kabupaten Kutai Timur pada 2020 sebanyak 1515 kasus. Di Sangatta, tercatat 290 anak mengalami stunting per Februari 2020 dari total 4615 anak yang melakukan kunjungan posyandu (6,28%). Faktor determinan penyebab stunting di Indonesia di antaranya kelahiran prematur, panjang lahir pendek, tidak mendapatkan Air Susu Ibu eksklusif selama enam bulan pertama, pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah, paparan infeksi berulang, status gizi ibu, dan praktik pemberian makanan pendamping yang tidak kompeten. Tujuan. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Metode. Penelitian menggunakan desain case control, dilakukan di semua Puskesmas di Sangatta pada November-Desember 2021. Subjek penelitian adalah anak usia 6-59 bulan yang melakukan kunjungan posyandu dalam periode penelitian. Sebanyak 230 anak dipilih dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis multivariat regresi logistik. Hasil. Angka kejadian stunting berhubungan dengan jenis kelamin laki-laki (p=0,036 dengan OR:1,9; IK:1,04-3,47), tidak mendapatkan ASI eksklusif (p=0,036 dengan OR:1,9; IK:1,04-3,47), dan Bayi Berat Lahir Rendah (p=0,04 dengan OR:2,7; IK:1,05-7,37), diikuti dengan faktor pengetahuan ibu (p=0,02). Golongan pendapatan merupakan faktor confounding (perancu). Kesimpulan. Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin, pemberian ASI eksklusif, berat badan saat lahir, dan pengetahuan ibu yang merupakan faktor prediktif dominan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Sangatta.

Keywords