Sari Pediatri (Nov 2017)

Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta

  • Riza Mansyoer,
  • Ivan R. Widjaja

DOI
https://doi.org/10.14238/sp19.2.2017.103-7
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 103 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Pasien di unit perawatan intensif (UPI) anak (pediatric intensive care unit/PICU) merupakan pasien dengan penyakit kritis sehingga sebagian besar pasien menggunakan antibiotik. Profil resistensi bakteri akan membantu untuk pemilihan terapi empirik yang akan digunakan pada suatu unit. Tujuan. Untuk mendapatkan profil bakteri di PICU RSUD Koja berdasarkan hasil kultur, Metode. Hasil kultur yang dilakukan pada seluruh pasien yang masuk ke PICU pada periode Mei 2015 – April 2016 pada hari kerja pertama dikumpulkan dari departemen patologi klinik RSUD Koja Hasil. Didapatkan 486 hasil kultur, 410 di antaranya tidak menunjukkan pertumbuhan kuman. Hasil positif terdapat pada 64 bakteri Gram-positif dan 12 Gram-negatif. Bakteri Gram positif terbanyak ditemukan adalah Staphylococcus hominis (19), Staphylococcus epidermidis (18), Staphylococcus haemolyticus (13), dan Staphylococcus aureus (9). Sementara itu, bakteri Gram negatif terbanyak ditemukan adalah Salmomella typhi (6) dan Acinetobacter baumanii (2). Pada kelompok bakteri Gram positif, antibiotik yang paling sensitif adalah vancomisin (95,2%), gentamisin (68,3%), cotrimoxazole (44,4%), cefotaxime (31,7%), dan ceftriaxone (31,7%). Pada kelompok bakteri Gram negatif, antibiotik yang paling sensitif adalah meropenem (84,6%), cotrimoxazole (84,6%), amikasin (61,5%), gentamisin (53,8%), and cefepime (46,2%). Kesimpulan. Vankomisin merupakan antibiotik yang paling poten untuk digunakan. Cefotaxime dan gentamicin kami pilih untuk digunakan sebagai antibiotik empirik di unit kami, dengan meropenem sebagai lini berikutnya. Vankomisin kami gunakan hanya pada kasus khusus.

Keywords