Sari Pediatri (Nov 2016)

Infeksi Saluran Napas Akut pada Balita di Daerah Urban Jakarta

  • Kholisah Nasution,
  • M. Azharry Rully Sjahrullah,
  • Kartika Erida Brohet,
  • Krishna Adi Wibisana,
  • M. Ramdhani Yassien,
  • Lenora Mohd. Ishak,
  • Liza Pratiwi,
  • Corrie Wawolumaja,
  • Bernie Endyarni

DOI
https://doi.org/10.14238/sp11.4.2009.223-8
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 4
pp. 223 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Infeksi saluran napas akut (ISPA) merupakan penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas pada anak terutama usia 6-23 bulan. Beberapa faktor dianggap berhubungan dengan ISPA antara lain, jenis kelamin, usia balita, status gizi, imunisasi, berat lahir balita, suplementasi vitamin A, durasi pemberian ASI, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, crowding, pajanan rokok, serta pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap ISPA. Tujuan. Mengetahui angka prevalensi ISPA pada balita di Rukun Warga (RW) 04 Pulo Gadung serta faktor-faktor yang berhubungan. Metode. Penelitian potong lintang yang dilakukan pada 103 subjek menggunakan guided questionnaire yang valid dan reliable untuk mengetahui apakah terdapat diagnosis ISPA dalam satu bulan terakhir pada anak usia 6 bulan–59 bulan serta faktor-faktor yang berhubungan, di RW 04 Kelurahan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada bulan Desember 2008. Hasil. Prevalensi ISPA pada balita 40,8%, didapatkan hubungan bermakna antara pajanan asap rokok (p=0,006) dan riwayat imunisasi (p=0,017) dengan prevalensi ISPA pada balita. Namun tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin, usia, status gizi subjek, tingkat pendidikan responden, pendapatan keluarga, crowding, jumlah rokok, suplementasi vitamin A, durasi ASI total dengan prevalensi ISPA pada balita. Kesimpulan. Prevalensi ISPA pada balita cukup tinggi dan terdapat hubungan bermakna antara pajanan asap rokok dan riwayat imunisasi dengan prevalensi ISPA pada balita

Keywords