Jurnal Sain Peternakan Indonesia (Oct 2017)

Level Larutan McDougall dan Asal Cairan Rumen pada Teknik In Vitro

  • N. Suningsih,
  • S. Novianti,
  • J. Andayani

DOI
https://doi.org/10.31186/jspi.id.12.3.341-352
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 3
pp. 341 – 352

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai level larutan McDougall, asal cairan rumen, dan kombinasi berbagai level larutan McDougall dengan asal cairan rumen terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut meliputi: A1B1 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen sapi), A1B2 = 2:1 (26,67 ml larutan McDougall : 13,33 ml cairan rumen kerbau), A2B1 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen sapi), A2B2 = 3:1 (30 ml larutan McDougall : 10 ml cairan rumen kerbau), A3B1 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen sapi), A3B2 = 4:1 (32 ml larutan McDougall : 8 ml cairan rumen kerbau). Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan protein kasar (KcPK).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi antara larutan McDougall dan asal cairan rumen tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan organik (KcBO) namun faktor level larutan McDougall (Faktor A) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar (KcPK). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai level larutan McDougall yang dikombinasikan baik dengan cairan rumen sapi maupun cairan rumen kerbau menunjukkan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Namun pada level 2 : 1 memberikan pengaruh yang nyata lebih tinggi terhadap kecernaan protein kasar. Kata Kunci : level, McDougall, cairan rumen, in vitro