Madaniya (Aug 2024)
Pendampingan Transformasi Digital LPD Desa Adat Sesandan
Abstract
Digitalisasi menghapus batas-batas wilayah dan menciptakan bisnis yang terbuka. Oleh karena itu Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali harus cermat dalam membangun daya saing. LPD sebagai lembaga keuangan mikro pedesaan dan terbatas melayani masyarakat desa pakraman. Hal ini merupakan keunikan yang dimiliki sekaligus tantangan bagi LPD dalam menyusun strategi operasi untuk menjaga eksistensinya. LPD sebagai salah satu bentuk lembaga usaha tentu mengusung semangat keberlanjutan atau umum dikenal dengan istilah going concern. Transformasi digital LPD bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan LPD di era digital saat ini. Keberlanjutan LPD bukan hanya tentang kelangsungan hidup lembaga itu sendiri, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Pengabdian kepada LPD ini merupakan bentuk dari komitmen Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan untuk mendukung konsep green sustainability serta green accounting sebagai salah satu realisasi dari center of technology Politeknik Negeri Bali yakni green tourism. Berbekal dengan berbagai kompetensi sumber daya manusia yang memadai serta semangat ngayah dari seluruh civitas akademika program studi diharapkan pengabdian masyarakat kepada LPD dapat terlaksana dengan baik dan dirasakan manfaatnya. Hasil dari kegiatan pendampingan transformasi digital LPD Desa Adat Sesandan berupa aplikasi yang terintegrasi kesemua aspek bisnis LPD Desa Adat Sesandan dan dapat menampilkan informasi secara realtime dan dapat diakses dari mana saja.
Keywords