Jurnal Semiotika-Q (Dec 2022)
Re-interpretasi Teks Al-Qur’an dalam Budaya Patriarkhi Telisik Epistemologi Feminis Egaliterianisme Asma Barlas
Abstract
Tulisan di bawah ini menjelaskan bahwa perempuan berhasil menduduki sejumlah jabatan strategis dan sukses baik di pemerintahan dan jabatan publik lainnya. Ini membuktikan bahwa pandangan klasik yang menganggap perempuan selalu tertinggal dalam segala aspek dari laki-laki tidak dapat dipertahan lagi. Informasi ini dengan jelas menunjukkan bahwa perempuan dapat bersaing dalam berbagai bidang politik, sosial, ekonomi dan lainnya. Akan tetapi hingga kini, masih saja mengemuka pandangan bahwa perempuan dalam pandangan masyarakat luas dinilai sebagai warga kelas dua, inferior, lemah, dan emosional. Berpangkal tolak dari persoalan dan pandangan yang memposisikan kaum hawa yang merupakan makhluk kelas yang setara dengan laki-laki dua. Pandangan ini disebabkan karena bias penafsiran para mufasir terhadap teks keagamaan dan budaya yang telah mengakar di masyarakat. Oleh sebab itu, membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan nilai keadilan dan persamaan mesti dimulai dengan re-interpretasi teks al-Qur’an dan Hadis disertai upaya sosialisasi yang maksimal untuk merubah paradigma negatif masyarakat terhadap perempuan lewat sejumlah kebijakan pemerintah untuk mendorong peran aktif perempuan.
Keywords