Jurnal Teknik Sipil (Jan 2007)

Estimasi Respon Tanah Sedang di Beberapa Lokasi di Kota Medan Akibat Skenario Terburuk Gempa Sumatera

  • Ade Faisal

DOI
https://doi.org/10.5614/jts.2007.14.1.2
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 1
pp. 15 – 26

Abstract

Read online

Kota Medan terletak ~80 km dari patahan strike-slip Sumatera dan ~300 km dari pertemuan lempeng IndoAustralian dan Eurasian. Kota ini pernah bergetar hebat tahun 1936 akibat gempa Kutacane (segmen patahan Tripa) MS=7,2 yang menyebabkan sejumlah bangunan rumah rusak. Karena tidak sepenuhnya aman, studi ini melakukan sejumlah kajian skenario gempa terhadap Kota Medan berdasarkan mekanisme dan magnitude gempa, jarak terdekat dan kondisi geoteknik. Skenario gempa di kawasan Nias berkekuatan Mw=9,3 dan gempa Mw=7,8 di segmen Tripa/Renun digunakan sebagai skenario terburuk, bersama dengan gempa Aceh 26/12/2004, Nias 28/03/2005 dan Renun 01/04/1921. Kemudian tiga lokasi tanah di Medan dianalisa dengan memakai riwayat waktu percepatan gempa yang berasal dari 21 rekaman nyata gempa-gempa subduksi dan patahan aktif di belahan dunia lain. Percepatan batuan dasar diperoleh sebesar 0,1002 g dan 0,1420 g, masing-masing akibat gempa subduksi Nias dan segmen patahan Tripa/Renun. Sebanyak 153 respon spektrum percepatan tanah dihasilkan, terdiri dari 81 spektrum akibat gempa subduksi dan 72 spektrum akibat gempa patahan. Respon tanah ini menunjukkan gejala yang harus diwaspadai karena melampaui spektrum rencana tanah sedang dan mencapai nilai atas spektrum rencana tanah lunak SNI-1726-2003 Wilayah 3, pada hampir seluruh perioda waktu.

Keywords