An-Nida' (Dec 2024)

The Role of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah Youth in Promoting Islamic Moderation in Indonesia

  • Mukhsin Mukhsin,
  • Ilzam Hubby Dzikrillah Alfani,
  • Ridwan Fauzi

DOI
https://doi.org/10.24014/an-nida.v48i2.32457
Journal volume & issue
Vol. 48, no. 2

Abstract

Read online

Youth play a vital role as agents of change in promoting the values of Islamic moderation. In Indonesia, this role is strategic and contributive given the great potential of youth, such as energy, creativity, and wide access to education and information. Youth also have the ability to create interfaith dialogue and active involvement in public policy. This research aims to analyze their contribution in promoting tolerance, preventing radicalism, and building interfaith cooperation. To achieve these objectives, this research uses a qualitative approach by relying on literature review and the data is analyzed descriptively-analytically. The study concluded that Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah Youth have the power to influence social change, particularly in religious contexts, by promoting values of tolerance, harmony, and unity; and despite their great potential, youth face challenges such as the influence of radicalization, social stigma, lack of education on moderation, and environmental and cultural pressures. Other barriers include the negative influence of social media, cultural resistance, lack of institutional support, and limited access and resources. To overcome these challenges, specific strategies are needed, such as the development of training programs, moderation-based education, and involving youth in community activities. In addition, government support through policies, funding and facilities is also an important factor. Through education, social media and community activities, youth can utilize their potential to promote Islamic moderation, creating a more tolerant, inclusive and harmonious society amidst diversity. Abstrak: Pemuda memegang peran vital sebagai agen perubahan dalam mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama. Di Indonesia, peran ini bersifat strategis dan kontributif mengingat potensi besar yang dimiliki pemuda seperti energi, kreativitas, serta akses luas terhadap pendidikan dan informasi. Pemuda juga memiliki kemampuan menciptakan dialog lintas agama dan keterlibatan aktif dalam kebijakan publik. Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi pemuda Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah memiliki kekuatan untuk memengaruhi perubahan sosial, terutama dalam konteks keagamaan, dengan mempromosikan nilai-nilai toleransi, harmoni, dan persatuan, mencegah radikalisme, dan membangun kerja sama lintas agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengandalkan kajian pustaka dan data dianalisis secara deskriptif-analitis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meski memiliki potensi besar, pemuda menghadapi tantangan seperti pengaruh radikalisasi, stigma sosial, kurangnya pendidikan tentang moderasi, serta tekanan lingkungan dan budaya. Hambatan lain termasuk pengaruh negatif media sosial, resistensi budaya, kurangnya dukungan institusi, serta keterbatasan akses dan sumber daya. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi khusus, seperti pengembangan program pelatihan, pendidikan berbasis moderasi, serta pelibatan pemuda dalam kegiatan komunitas. Selain itu, dukungan pemerintah melalui kebijakan, pendanaan, dan fasilitas juga menjadi faktor penting. Melalui pendidikan, media sosial, dan kegiatan komunitas, pemuda dapat memanfaatkan potensi mereka untuk mempromosikan moderasi Islam, menciptakan masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis di tengah keberagaman.

Keywords