Ners Muda (Apr 2024)
Penurunan nyeri leher dengan terapi kompres hangat pada pasien penyakit ginjal kronis yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa
Abstract
Tingginya kejadian penyakit ginjal kronik di Indonesia menjadi perhatian khusus apabila tidak tertangani dengan baik. PGK dapat menyebabkan hipertensi karena adanya iskemia pada organ ginjal. Apabila penderita telah mengalami gagal ginjal stage 4/5 maka akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialysis atau transplantasi ginjal. Saat proses hemodialisa pasien PGK yang mengalami hipertensi sering merasakan nyeri leher akibat menyempitnya pembuluh darah di area leher. Salah satu intervensi komplementer yang dapat dilakukan berupa kompres hangat. Tujuan studi kasus ini penulis ingin mengetahui penurunan nyeri leher pada pasien PGK yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek kasus ini yaitu pasien hemodialisa yang berjumlah 2 orang. Dengan kriteria inklusi nyeri leher dan pasien PGK yang mengalami hipertensi saat proses hemodialisa. Kompres hangat dilakukan dengan meletakkan kantung buli-buli berisi air hangat dengan suhu 45-50°C pada leher belakang subjek studi kasus selama 15 menit. Hasil intervensi menunjukkan bahwa subjek studi kasus 1 mengalami penurunan skala nyeri menjadi 3 sesudah diberikan kompres hangat dan pada subjek studi kasus 2 mengalami penurunan skala nyeri menjadi 5 sesudah diberikan kompres hangat . Kompres hangat dapat menurunkan nyeri leher pada subjek studi kasus PGK yang mengalami hipertensi di ruang hemodialisa.
Keywords