Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni (Sep 2020)
Politik dan Situasi Sosial dalam Sejarah Keroncong di Indonesia
Abstract
Keroncong merupakan musik, instrumen musik, dan genre yang diklaim sebagai warisan budaya indonesia. Keroncong sebagai warisan budaya tentunya memiliki sejarah yang panjang.sejarah yang panjang juga tidak akan luput dari pasang surut dan perkembangan. Pasang surut dan perkembangan umumnya dipengaruhi politik dan situasi sosial. Untuk memetakan sejarah keroncong di Indonesia yang diwarnai politik dan situasi sosial, data dikumpulkan melalui dokumentasi, telaah pustaka, dan wawancara. Data valid dikonfirmasi dan dipaparkan secara kronologis berdasar periodesasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keroncong bermula dari diseminasi instrumen musik bangsa Portugis yang menjalin hubungan dengan Majapahit. Diseminasi instrumen fado di nusantara mengalami perubahan morfologi dan teknik perlakuan alatnya. Perubahan morfologi dan perlakuan alat ini melahirkan instrumen keroncong atau cukulele. Gaya lirik dibangun oleh kearifan lokal nusantara sesuai demografi dan situasi sosial di masing-masing lokasi penciptaannya. Gaya lirik dan pasang surut popularitas keroncong sebagai kelompok musik didorong dan dihentikan oleh naik turunnya kekuatan politik Portugis, Majapahit, Belanda, Jepang, dan Orde Lama dan Orde Baru. Political and Social Situations in the History of Keroncong in Indonesia Abstract:Keroncong is music, musical instrument, and the genre that is claimed to be Indonesia's cultural heritage. Keroncong, as a cultural heritage, certainly has a long history. A long history will not escape its ups and downs and developments. Political and social situations generally influence the ups and downs and developments. In order to map the history of keroncong in Indonesia, which is colored by politics and social situations, data is collected through documentation, literature review, and interviews. Valid data are confirmed and presented chronologically based on the periodization. The results of this study indicate that keroncong originated from the dissemination of Portuguese musical instruments, which had a relationship with Majapahit. The dissemination of fado instruments in the archipelago has changed the morphology and treatment techniques of the tools. Changes in the morphology and treatment of this tool gave birth to the keroncong or Cukulele instrument. The local wisdom of the archipelago builds the lyric style according to the demographics and social situations in each location of its creation. The lyric style and the ebb and flow of keroncong's popularity as a musical group was driven and stopped by the ups and downs of the political power of the Portuguese, Majapahit, Dutch, Japanese, and the Old and New Order.
Keywords